Rekomendasi Mingguan GBP/USD 22 – 26 Maret 2021: Kekuatan Naik Sudah Berkurang?

1701
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Forex) Tanggapan dari Federal Reserve AS terhadap kenaikan employment dan inflasi dapat diringkas dalam satu kalimat pernyataan: hanya percaya kalau sudah melihatnya. Bank Sentral AS ini sekarang berpegang pada kenyataan hasil yang ada yang ingin melihat kebangkitan yang signifikan benar – benar telah terjadi sebelum memberikan signal akan perlambatan di dalam pembelian obligasi dan menaikkan tingkat bunga. “Dot-Plot” dari the Fed menunjukkan bahwa tingkat bunga baru akan naik pada tahun 2024.

Pendekatan yang dovish dari the Fed ini telah mengirim dollar AS turun, namun penurunan dollar AS terhenti dengan terus naiknya yields treasury AS. The Fed tidak melakukan tindakan melawan kenaikan yields AS ini dan investor tetap prihatin bank sentral AS akan menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang telah dinyatakan.

Bagaimana respon dari GBP/USD?

Meskipun Sterling turun dari level tertingginya, pasangan matauang GBP/USD berhasil mempertahankan Sebagian besar dari keuntungannya yang digerakkan oleh membaiknya ekonomi Inggris dan pernyataan Bank of England yang positip.  BoE mengakui kemajuan yang terjadi dari pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik daripada yang diperkirakan terhadap baiknya data konsumsi Inggris. Dilain fihak, sama seperti the Fed, Bailey menginginkan bukti kenaikan yang jelas atas inflasi sebelum melakukan pengetatan atas keuangan.

Infeksi coronavirus tetap berhasil ditekan di Amerika Serikat dan di Inggris, berbeda dengan di Eropa.

Namun, Inggris mengumumkan bahwa kemungkinan akan terjadi perlambatan di dalam kampanye vaksin ke depannya karena halangan dari persediaan. Uni Eropa meningkatkan ancamannya akan menghentikan vaksin yang dikirim ke Inggris karena masih harus berjuang untuk mendistribusikan vaksin ke populasinya sendiri.

Setelah tertekan turun kesekitar 1.39 ditengah melambatnya supply vaksin membuat keprihatinan kampanye vaksin Inggris akan berhenti, GBP/USD melanjutkan penurunannya ke bawah 1.39, ke 1.3865 karena the Fed memicu penjualan obligasi yang baru yang menaikkan yields AS dan mendorong dollar AS lebih jauh.

       Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Angka – angka makro ekonomi AS lebih buruk daripada ekspektasi pasar, namun tertutupi oleh pernyataan dari the Fed. Penjualan ritel AS bulan Februari turun sebanyak 3% secara bulanan dan 3.5% secara tahunan karena badai musim salju yang sangat dingin, sementara Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 12 Maret muncul di 770.000, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebesar 700.000. Building Permits dan Housing Starts turun lebih dari 10% masing – masing pada bulan Februari. Sementara Industrial Production menciut sebanyak 2.2% pada bulan Februari.

Kalender ekonomi Inggris minggu ini penuh. Para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran Inggris akan stabil di 5.1% untuk bulan Januari, ditengah dukungan yang berlangsung terus menerus dari skema cuti pemerintah. Pertumbuhan upah juga diperkirakan tetap kuat. Sementara itu dengan pembukaan kembali ekonomi baru berlangsung pada bulan Maret, tidak mungkin ada perubahan yang material dalam hal klaim pengangguran untuk bulan Februari.

Sekitar 38% dari orang Inggris telah menerima paling sedikit satu kali suntikan vaksin, namun baru 2.6% yang menerima suntikan yang kedua. Dengan persediaan vaksin yang sekarang melambat, pemerintah sekarang memprioritaskan suntikan yang kedua. Kondisi yang hampir berhenti ini menimbulkan keprihatinan yang bisa membebani Poundsterling. Friksi antara Inggris dengan Uni Eropa dalam hal vaksin AstraZeneca kebanyakan memukul euro, namun kalau ini menjadi bola salju, poundsterling akan bisa terpukul juga.

Dengan BoE sudah membicarakan mengenai inflasi, angka CPI untuk bulan Februari akan menarik lebih banyak perhatian dan diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan dalam CPI umum.

Andrew Bailey, Gubernur BoE akan muncul di muka publik dan kemungkinan akan memberikan petunjuk mengenai kebijakan dimasa yang akan datang. Setiap komentar mengenai yields akan menarik perhatian dengan Gilts tetap mengalami kenaikan.

PMI bulan Maret pendahuluan dari Markit kemungkinan akan menunjukkan kenaikan dalam jasa dengan Inggris mulai membuka kembali ekonominya pada awal bulan Maret. Sementara sektor manufaktur diperkirakan akan tetap bertumbuh dengan kecepatan yang memuaskan.

Angka penjulan ritel bulan Februari diperkirakan akan menunjukkan penurunan kembali ditengah berlanjutnya lockdown pada bulan yang lalu. Namun bisa terjadi kejutan kenaikan karena pengharapan untuk kembali ke normal sudah sempat mengudara dan kemungkina sudah berdampak terhadap konsumsi.

Dari Amerika Serikat, sementara distribusi cek stimulus paket kelegaan coronavirus senilai $1.9 triliun masih perlu waktu untuk turun, belanja tambahan yang baru sudah diproses. Gedung Putih sedang memikirkan undang – undang belanja infrastruktur yang besar. Jika keluar lebih banyak perinciannya, hal ini bisa mendorong yields AS naik lebih tinggi dan membawa serta dollar AS naik. Sebaliknya jika pemerintah lebih fokus kepada hak suara, aksi jual terhadap obligasi bisa terhenti.

Kampanye vaksin AS terus berlangsung dengan cepat, dimana sekitar 23% dari populasi telah menerima suntikan pertama. Perencanaan untuk mencapai mayoritas dari populasi telah dipercepat dengan AS bersiap untuk mencapai batas 50% pada pertengahan bulan Mei. Kemajuan yang terus berlangsung akan mendorong naik dollar AS dan sebaliknya apabila terjadi kemunduran akan membebani dollar AS.

Gubernur Federal Reserve Powell akan mendapatkan kesempatan tambahan untuk mempengaruhi pasar dengan paling tidak tiga kali pidato. Banyak para koleganya juga akan berbicara. Setiap komentar terhadap yields AS akan diamati dengan cermat dan akan berdampak terhadap ekonomi. Tanda – tanda akan terjadinya pengetatan keuangan lebih cepat akan membuat kegelisahan, namun para pejabat the Fed kemungkinan akan menghindari hal ini.

Order durable goods untuk bulan Februari yang akan dirilis pada hari Rabu memberikan pencerahan mengenai investasi dan diproyeksikan akan terus mengalami kenaikan, dengan stimulus pemerintah sudah bekerja pada bulan lalu.

Pada hari Kamis, GDP final untuk kuartal keempat kemungkinan akan mengkonfirmasi kenaikan tahunan sebesar 4.1% meskipun angka yang relatif sudah basi ini akan tertutupi oleh data klaim pengangguran mingguan yang kemungkinan akan mengalami penurunan.

Personal Consumption Expenditure inti yang dipilih oleh the Fed sebagai ukuran inflasi akan dirilis pada hari Jumat, dengan para ekonom memperkirakan tidak ada perubahan di level 1.5% yang rendah yang tercatat pada bulan Februari yang lalu.

Kekuatan pergerakan naik dari pasangan matauang ini kelihatannya sudah berkurang.

“Support” terdekat menunggu di 1.3810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3775 dan kemudian 1.3565. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4000 dan kemudian 1.4140.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here