(Vibiznews – Forex) EUR/USD naik sedikit pada permulaan perdagangan sesi AS ke 1.1930 dengan turunnya dollar AS mengikuti turunnya yield treasury AS. Indeks dollar AS melemah, mengikuti turunnya yields treasury 10 tahun AS dari 1.75% ke 1.67%.
Namun kenaikan EUR/USD ini terancam turun dengan adanya faktor-faktor bearish.
Faktor bearish terhadap EUR/USD antara lain adalah sentimen pasar yang buruk memasuki minggu perdagangan yang baru dengan naiknya dollar AS akibat kejatuhan Lira Turki yang memicu pergerakan safe-haven.
Dalam perdagangan semalam, Lira Turki jatuh sekitar 10% terhadap dollar AS setelah dipecatnya pejabat bank sentral top Turki pada hari Sabtu minggu lalu oleh Presiden Turki.
Volatilitas mata uang terjadi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan tiba-tiba menggantikan kepala bank sentral hanya beberapa hari setelah kenaikan suku bunga yang tajam, yang sangat ditentang oleh Erdogan.
Kenaikan dollar AS juga ditopang oleh melemahnya euro dengan gelombang ketiga dari pandemic virus corona memukul Eropa ditengah melambatnya pembagian vaksin di daerah tersebut.
Datangnya gelombang ketiga dari pandemic virus corona ini menimbulkan keprihatinan akan terjadinya gelombang lockdown yang baru di Eropa.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyarankan perpanjangan lockdown nasional selama 4 minggu lagi. Jerman akan bergabung dengan Perancis yang akan memberlakukan restriksi baru atas sekitar 20 juta penduduknya. Sebagian besar Itali telah menjadi sunyi sepi ditengah penutupan yang baru.
Sementara itu Uni Eropa jauh tertinggal dalam hal vaksinasi dari AS dan Inggris. Sebegitu jauh, negara – negara di Uni Eropa baru memberikan vaksin kepada 13 dari 100 orang sementara AS sudah memberikan vaksin kepada 38 orang dari 100 orang.
Secara keseluruhan dollar AS masih punya dasar untuk naik sementara euro sedang dibawah tekanan.
“Support” terdekat menunggu di 1.1890 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1836 dan kemudian 1.1800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2020 dan kemudian 1.2100.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido