(Vibiznews – Forex) GBP/USD berbalik naik kembali ke atas 1.38, ke sekitar 1.3820, dengan PMI manufaktur Inggris keluar mengatasi daripada yang diperkirakan di 58.9 pada angka final untuk bulan Maret dan dengan tenangnya pasar setelah Biden mempresentasikan rencana belanja infrastrukturnya.
Belanja yang besar yang disiapkan untuk mendorong perekonomian AS, berpotensi menaikkan inflasi, dan memicu kenaikan tingkat bunga dari Federal Reserve. Sebaliknya, belanja pemerintah AS ini akan disebar selama delapan tahun dan akan dibiayai dengan kenaikan pajak. Hal ini berarti berkurangnya hutang pemerintah AS sehingga yields treasury AS akan menjadi turun dan dengan demikian melemahkan dollar AS. Namun, para investor juga akan terbebani dengan kenaikan pajak sehingga mengakibatkan jatuhnya harga saham yang bisa mendorong naik dollar AS yang safe-haven.
Rendahnya likuiditas pasar ditengah hari libur Jumat Agung bisa menyebabkan pergerakan yang tajam dan berbahaya di pasar. Tingkat vaksinasi yang cepat di Inggris dan keluarnya Inggris dari lockdown secara bertahap telah mendorong kasus infeksi Covid – 19 di Inggris turun, bertolak belakang dengan yang terjadi di Eropa dan Sebagian AS. Di Eropa, Perancis mengenakan penutupan aktifitas yang baru yang diikuti juga oleh Jerman dan Itali.
Sterling kelihatannya kuat dengan menurunnya kasus infeksi Covid – 19 di Inggris, namun dollar AS bisa balik memukul dengan tiba – tiba menguat melampaui Sterling.
“Support” terdekat menunggu di 1.3740 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3700 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3845 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3900 dan kemudian 1.3950.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
