(Vibiznews – Forex) EUR/USD diperdagangkan di bawah 1.22, di sekitar 1.2190, ditengah melemahnya dollar AS. Arus safe-haven yang mengalir masuk ke dollar AS sedang berkurang ditengah optimisme pembicaraan AS dengan Cina.
Ketakutan bahwa the Fed akan mulai memotong pembelian obligasi dari $120 miliar per bulan, telah mendorong naik dollar AS. Namun dengan satu per satu pejabat the Fed meyakinkan pasar bahwa inflasi saat ini bersifat sementara, maka pasar mulai percaya dan dengan demikian dollar AS menjadi tertekan turun karena tidak ada lagi arus safe-haven yang masuk ke dollar AS.
Randal Quarles salah satu Gubernur di the Fed, termasuk salah satu orang pejabat the Fed yang mengatakan bahwa inflasi saat ini bersifat sementara dan ekonomi masih panjang perjalanannya sekalipun mengatakan bahwa terbuka kesempatan untuk mendiskusikan pengetatan dalam pertemuan yang akan datang jika kondisi ekonomi AS terus membaik.
Sementara itu di Eropa, optimisme mengenai pemulihan akibat vaksin kelihatannya sudah diperhitungkan ke dalam harga euro sementara ketakutan mengenai varian baru dari Covid – 19 yang berasal dari India mulai masuk. Perancis mengikuti jejak Jerman, menuntut dikarantinanya para pengunjung yang berasal dari Inggris, berpotensi memukul rebound yang baru terjadi di sektor turisme.
Meskipun dalam skala yang luas, tren naik masih utuh, namun kondisi akhir bulan Mei bisa menekan EUR/USD turun.
“Support” terdekat menunggu di 1.2175 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2155 dan kemudian 1.2105. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2210 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2245 dan kemudian 1.2266.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



