(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3902, terendah sejak awal bulan Mei. Federal Reserve memberikan signal siap untuk mendiskusikan pengetatan kebijakan moneter lebih cepat daripada yang diperkirakan ditengah lebih cepatnya pertumbuhan dan kenaikan inflasi. Sterling terpukul oleh penyebaran varian baru Covid – 19 di Inggris.
Cepatnya kampanye vaksin dan pembukaan kembali ekonomi telah memicu kenaikan harga yang mengejutkan the Fed dan kelihatannya bisa persistence. Keyakinan bahwa inflasi hanya bersifat sementara, telah melemah. Terlebih lagi, Powell berkata dia memperkirakan kenaikan pekerjaan yang signifikan pada bulan – bulan yang akan datang dan ekspansi yang cepat terus berlanjut.
Dollar bereaksi dengan naik cepat, dan setelah berhenti di sekitar 1.40, GBP/USD memperpanjang penurunan pada hari Kamis. Para analis mengubah perkiraan mereka sebagai respon terhadap hawkishness-nya the Fed, memicu gelombang kedua dari kenaikan dollar AS.
Update harian dari kasus Covid – 19 di Inggris kemungkinan akan memberikan efek yang lebih kuat. Delta varian terus menyebar, mendorong infeksi harian ke arah 10.000.
Pemerintah Inggris telah memperpanjang restriksi saat ini sampai ke 19 Juli, penundaan selama 4 minggu. Pertanyaannya adalah apakah akan ada penundaan berikutnya. Setiap penundaan akan bisa memukul ekonomi.
Secara keseluruhan Poundsterling masih memiliki ruang untuk turun.
“Support” terdekat menunggu di 1.3855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3825 dan kemudian 1.3800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3975 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4010 dan kemudian 1.4025.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
