Rekomendasi EUR/USD 21 – 25 Juni 2021: Bearish Secara Jangka Panjang?

2326

(Vibiznews – Forex) Sebelum pengumuman FOMC the Fed hari Rabu, EUR/USD diperdagangkan di atas 1.21, di sekitar 1.2124. EUR/USD diperdagangkan turun ke 1.1996 setelah keluarnya pengumuman FOMC. EUR/USD terus berada di bawah tekanan dan turun ke 1.146, terendah selama dua bulan, dengan dollar AS tetap ofensif, sebelum akhirnya naik lagi ke 1.1864.

Hasil pertemuan FOMC the Fed yang secara mengejutkan hawkish pada hari Rabu sore menggoyangkan banyak pasar, termasuk pasar saham, forex dan obligasi. The Fed tetap mempertahankan tingkat suku bunga dan kebijakan moneter tidak berubah, sebagaimana yang diperkirakan. Namun, lebih banyak anggota FOMC yang sekarang mendukung kenaikan tingkat bunga yang lebih cepat daripada yang dipandang pada awal tahun ini yang disebabkan oleh karena reboundnya ekonomi AS yang lebih kuat, meredanya pandemik, dan kekuatiran inflasi. The Fed sekarang memperkirakan GDP 2021 akan bertumbuh 7%, sementara tingkat pengangguran direview turun ke 4.5%.

Indeks dollar AS mengalami rally tajam dan menyentuh ketinggian selama 2 bulan dan yields obligasi meningkat. Setelah diperdagangkan di bawah 1.5%, yields obligasi 10 tahun AS naik ke 1.56%. Naiknya yields obligasi dan dollar AS adalah elemen bearish bagi EUR/USD.

Sebaliknya ECB yang bertemu pada minggu lalu, mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi sikap kebijakan moneter yang sangat akomodatif, meskipun inflasi mengalami kenaikan dan kondisi ekonomi membaik.

Ketidak seimbangan antar bank sentral dengan jelas memainkan peran terhadap kuatnya dollar AS belakangan ini meskipun bukan merupakan satu-satunya faktor. Kembali pulihnya ekonomi lebih jelas di AS, ditengah kampanye imunisasi yang lebih cepat dan setelah itu pembukaan kembali kegiatan ekonomi. Pada hari Jumat, minggu lalu, Uni Eropa secara resmi mengangkat restriksi berpergian bagi residen AS.

Uni Eropa mempublikasikan Produksi Industri bulan April, yang naik kuat 39.3% YoY. Neraca Perdagangan mengalami surplus meskipun turun ke €9.4 miliar. Inflasi di Uni Eropa dikonfirmasi di 2% YoY pada bulan Mei. CPI Jerman dicetak di 2.4% untuk bulan Mei, sebagaimana dengan yang diperkirakan.

Di Amerika Serikat, statistik ekonomi bervariasi. Penjualan ritel mengecewakan dengan penurunan 1.3% di bulan Mei, meskipun dihitung dari revisi naik untuk dari data bulan April. Sementara Producer Price Index di bulan yang sama lompat ke 6.6% YoY, pertanda lain akan naiknya tekanan inflasi.

Minggu ini, pada hari Rabu, Markit akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari PMI bulan Juni, dimana sektor manufaktur diperkirakan akan melaporkan performance yang lebih baik daripada sektor jasa dan untuk Uni Eropa kedua indeks ini diperkirakan akan berada jauh di teritori ekspansi.

Di Amerika Serikat, perundingan mengenai belanja infrastruktur kemungkinan akan berlanjut. Setelah beberapakali perundingan yang tidak membuahkan hasil, Demokrat kemungkinan akan berusaha untuk berjalan sendiri. Bagi dollar AS, semakin besar nilainya akan semakin baik. Usulan semula dari Gedung Putih sebesar $2 triliun sementara Republikan kelihatannya enggan untuk sepakat bahkan di $1 triliun.

Gedung Putih berusaha mencapai 70% dari populasi dewasa dengan paling tidak satu kali suntikan pada tanggal 14 Juli. Perlambatan belakangan ini menunjukkan target ini akan meleset. Meskipun demikian kenaikan kecepatan vaksinasi akan positip bagi dollar AS.

Powell akan kembali tampil ke publik pada hari Selasa, dimana diharapkan akan memberikan lebih banyak kejelasan dari bom yang dijatuhkan oleh the Fed pada minggu yang lalu. Apakah dia akan mengurangi ke hawkish-annya atau malah menambah pesan sebelumnya. Pasar telah menjadi lebih sensitif dan akan segera bereaksi atas setiap komentar dari Powell.

PMI pendahuluan bulan Juni oleh Markit diperkirakan akan agak melambat sementara penjualan rumah baru diperkirakan akan meningkat di bulan Mei.

Durable Goods Order untuk bulan Mei akan dipublikasikan pada hari Kamis dan kemungkinan akan menunjukkan kenaikan  di dalam investasi, setelah pada bulan lalu mengalami penurunan.

Ekonomi Amerika bertumbuh sebesar 6.4% per tahun di kuartal pertama menurut perkiraan kedua, diperkirakan GDP final akan mengkonfirmasi angka tersebut. Jobless Claims mingguan juga mendapatkan perhatian ditengah the Fed yang sedang fokus meningkatkan employment.

Core Personal Consumption Expenditure (Core PCE) yang merupakan ukuran inflasi yang dipakai oleh the Fed, diperkirakan akan turun di bawah 3% pada bulan Mei setelah lompat 3.1% di bulan April.

Secara tehnikal, grafik mingguan menunjukkan bearish yang berkelanjutan.

“Support” terdekat menunggu di 1.1840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1770 dan kemudian 1.1700.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1985 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2020 dan kemudian 1.2070.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here