Rekomendasi Mingguan EUR/USD 28 Juni – 2 Juli 2021: Mengarah ke Bearish?

1568

(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, EUR/USD sempat naik menembus 1.1950,  diperdagangkan disekitar 1.1953, pada pertengahan minggu sebelum akhirnya turun lagi ke 1.1935.

Penggerak naik utama dari pasangan matauang ini datang dari minat investor untuk assets yang lebih beresiko, dengan dampak dari pesan the Fed pada pertemuan yang terakhir, telah lenyap. Selain itu, yields dari obligasi 10 tahun Jerman terus memberikan tekanan naik yang utuh, menambah sentimen yang positip terhadap matauang bersama Eropa.

Fundamental ekonomi di region Uni Eropa juga menopang kenaikan dari pasangan matauang ini. Sementara angka inflasi AS PCE inti melompat ke 3.4% YoY, menambah tekanan naik terhadap EUR/USD sehingga sekarang diperdagangkan naik ke 1.1944.

Bank sentral tetap menjadi sorotan, meskipun penggerak utamanya tetap sentimen pasar, dengan saham yang mengalami rally menopang permintaan terhadap matauang yang memberikan hasil yang lebih tinggi yang lebih beresiko.

Di satu sisi, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa outlook ekonomi di area euro cerah dengan membaiknya situasi pandemi dan menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa rebound lebih cepat daripada yang diperkirakan. Dia juga mengatakan bahwa ECB akan mempertahankan kebijakan akomodasi dan bahwa pengetatan adalah premature pada saat ini.

Di sisi lain, kepala Federal Reserve AS Jerome Powell memberikan testimoni di depan Dewan Rakyat mengenai respon dari the Fed terhadap pandemic saat ini. Powell menyatakan bahwa perbaikan ekonomi berkelanjutan ditengah cepatnya imunisasi di AS dan sekali lagi memberikan catatan bahwa tekanan inflasi saat ini akan bersifat sementara.

Kedua-duanya optimis namun berhati-hati.

Setelah pada minggu lalu naik tinggi ke 92,260 akibat keputusan FOMC the Fed yang hawkish, pada minggu ini indeks dollar AS mengalami penurunan dengan meredupnya pengaruh dari the Fed. Bangkitnya kembali sentiment di pasar yang “risk-on” membuat permintaan safe-haven dollar AS menjadi mandul.

Melemahnya USD bertambah karena  dicapainya kesepakatan bipartisan senilai $579 miliar, pada hari Kamis, atas belanja infrastruktur yang baru telah menaikkan optimisme terhadap ekonomi.

Tekanan jual terhadap dollar AS mendapatkan dorongan yang baru pada hari Jumat, dengan keluarnya data ekonomi AS, data inflasi PCE inti, yang naik tinggi ke 3.4% YoY di bulan Mei dari sebelumnya di 3.1%, diperdagangkan turun ke 91,722.

Minggu ini dari Eropa akan dipublikasikan perkiraan pendahuluan dari inflasi Jerman dan Uni Eropa bulan Juni dan perkiraan final dari PMI Markit. Selain itu Jerman juga akan merilis penjualan ritel bulan Mei.

Amerika Serikat, memulai dengan mempublikasikan Consumer Confidence CB pada hari Selasa.

Sementara itu PMI manufaktur AS dari ISM kemungkinan akan menonjol pada minggu ini menjelang Nonfarm Payrolss yang kritikal yang akan dirilis pada hari Jumat.

PMI manufaktur AS dari ISM diperkirakan akan turun ke 61.0 pada bulan Juni vs 61.2 yang dibukukan pada bulan Mei.

Sementara itu, laporan Non-farm Payrolls diperkirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 600.000 pekerjaan pada bulan Juni dibandingkan dengan penambahan 559.000 pekerjaan pada bulan Mei. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 5.7% dibandingkan dengan angka bulan lalu di 5.8%.

Grafik mingguan menunjukkan tanda – tanda bearish

“Support” terdekat menunggu di 1.1885 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1840 dan kemudian 1.1770.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1976 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1985 dan kemudian 1.2070.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here