(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun ke arah 1.3850 di 1.3883, di tengah naiknya permintaan terhadap dollar AS dan sentimen pasar yang penuh kehati-hatian. Poundsterling mendapatkan keuntungan dari turunnya kasus Covid dan optimisme Brexit yang baru setelah Uni Eropa menghentikan sementara tindakan legal terhadap Inggris atas protokol Irlandia Utara.
Kasus Covid – 19 di Inggris telah turun setiap hari selama 7 hari berturut-turut, memberikan harapan bahwa yang terburuk dari varian Delta telah lewat. Meskipun penurunan di dalam infeksi yang baru masih merefleksikan restriksi yang sebelumnya dan belum terpengaruh dengan “Freedom Day” tanggal 19 Juli.
Meskipun demikian, turunnya kasus tetap memberikan semangat bagi Inggris dan dukungan bagi Sterling namun juga bagi seluruh dunia. Sentimen yang meningkat terhadap resiko membebani dollar AS yang safe – haven.
Dolar AS kemungkinan akan jatuh setelah pengumuman FOMC dari the Fed AS. Setelah memulai debat mengenai pengurangan pembelian obligasi di bulan Juni, the Fed kelihatannya memperlambat pembicaraan mengenai pengurangan pembelian obligasi tersebut.
Jika the Fed memang menahan diri untuk memberikan tanda-tanda pengurangan pembelian obligasi sudah dekat, dollar AS bisa jatuh.
Sementara itu di Inggris, Sterling punya alasan untuk bersinar. Kali ini dari medan Brexit. Uni Eropa menghentikan sementara tindakan legal terhadap Inggris atas protokol Irlandia Utara.
Secara keseluruhan, Sterling memiliki ruang untuk memperpanjang kenaikannya.
“Support” terdekat menunggu di 1.3830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3750 dan kemudian 1.3725. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3895 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3930 dan kemudian 1.4000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
