(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat jatuh ke bawah 1.3560 namun akhirnya berhasil bangkit naik ke arah 1.3600 pada awal perdagangan sesi Eropa. Namun memasuki jam perdagangan sesi AS, GBP/USD kembali turun ke bawah 1.3560 di sekitar 1.3552. Data PMI AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan pasar sebagian besar diabaikan pasar. PM Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia.
GBP/USD mengalami tekanan turun yang berat pada awal hari Selasa dan turun di bawah 1.3600 sebelum akhirnya berhasil naik lagi ke atas 1.3600 pada jam perdagangan sesi Eropa. Namun pada sesi AS, GBP/USD kembali turun dan menembus area support kunci 1.3560 ke sekitar 1.3552.
Sentimen pasar yang enggan terhadap resiko selama jam perdagangan sesi Asia telah membuat dollar AS mendapatkan permintaannya sebagai assets safe-haven dan membebani GBP/USD.
Kremlin mengumumkan pada Senin malam bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menandatangani keputusan untuk menyatakan bahwa daerah-daerah dimana sedang terjadi persengketaan di Ukraina Timur, yakni Donetsk dan Luhansk, sebagai bangsa yang independen. Hal ini membangkitkan ketakutan akan terjadinya serangan oleh Rusia atas Ukraina yang membuat investor mencari assets yang aman. Sebagai respon dari pernyataan Kremlin, Gedung Putih dan Inggris mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan sanksi terhadap Rusia pada hari Selasa.
Indeks saham Eropa memulai perdagangan dengan penurunan yang tajam dan saham berjangka AS mengalami kerugian antara 1.2% sampai 2.2% yang merefleksikan sentimen pasar yang memburuk.
Persepsi terhadap resiko akan tetap menjadi penggerak pasar yang utama saat ini dan ketegangan geopolitik kemungkinan tidak mereda kecuali Rusia mengambil langkah mundur dan menegaskan niatnya untuk mencari solusi diplomatik.
“Support” terdekat menunggu di 1.3540 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3520 dan kemudian 1.3500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3600 dan kemudian 1.3640.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
