(Vibiznews – Forex) Pada hari Senin, GBP/USD diperdagangkan naik di sekitar 1.3065, berusaha memperpanjang rebound-nya di tengah turun tajamnya dollar AS. Pada hari Selasa, GBP/USD sempat tertekan turun ke 1.3020 pada jam perdagangan pagi sesi Asia, namun memasuki jam perdagangan sesi AS, berhasil kembali naik ke posisi yang hampir sama di sekitar 1.3050.
Komentar dari Oleksiy Arestovych, Penasehat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada hari Selasa mengatakan bahwa akhir dari perang dengan Rusia kemungkinan akan terjadi pada bulan Mei. Hal ini memicu sentimen risk-on pada awalnya. Pendapat ini mendapatkan dukungan dari senator AS Marco Rubio yang mengatakan bahwa Rusia tidak punya moral dan tenaga untuk merebut Kyiv pada saat sekarang ini yang menunjukkan bisa terjadinya penyelesaian atas krisis geopolitik yang lebih cepat.
Kembalinya minat terhadap resiko membebani dollar AS yang safe-haven dengan berat yang membuat GBP/USD terdorong naik kembali ke posisi pada hari Senin. Meskipun demikian pasangan matauang GBP/USD ini kelihatannya mengalami kesulitan untuk bisa mengumpulkan momentum bullish nya lebih jauh.
Laporan employment Inggris keluar bervariasi namun tidak membawa banyak pengaruh ke pergerakan harga. Claimant Count Change muncul di – 48.1 dibandingkan dengan yang diperkirakan di – 31.9 dan angka aktual sebelumnya di – 25, namun angka tingkat pengangguran dalam tiga bulan sampai ke bulan Januari turun ke 3.9% dari sebelumnya 4.1%.
“Support” terdekat menunggu di 1.3000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2950 dan kemudian 1.2920. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3150 dan kemudian 1.3200.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.