Indonesia Battery Corporation (IBC) Bersama ANTAM akan Bentuk Joint Investment Bersama Produsen Kendaraan Listrik China

1985

(Vibiznews – IDX Stocks) – Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Antam Tbk (ANTM) akan membentuk investasi patungan (joint investment) senilai 5,97 miliar dolar AS atau sekitar Rp85,7 triliun bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL). CBL sendiri merupakan cucu usaha raksasa produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL).

Joint investment tersebut ditujukan untuk menggarap proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi mulai dari penambangan dan pengolahan nikel, bahan baterai, manufaktur baterai, hingga daur ulang baterai.

Proyek tersebut akan berlokasi di kawasan industri milik PT Feni Haltim (FHT), anak usaha Antam, di Halmahera Timur, Maluku Utara. Adapun, investasi patungan tersebut masih membutuhkan persetujuan dari pemegang saham perusahaan dan regulator.

CATL merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, yang produknya digunakan sejumlah merek mobil ternama seperti BMW, Volkswagen, dan Tesla. Adapun IBC merupakan perusahaan yang didirikan oleh pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Antam Tbk (ANTM), PT Pertamina dan PT PLN.

Investasi jumbo dan kemitraan tersebut dapat semakin memantapkan tujuan Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik, mengingat besarnya jumlah cadangan nikel yang dimiliki Indonesia. Menurut Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia membutuhkan investasi hingga 35 miliar dolar AS atau sekitar Rp496 triliun untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam 5-10 tahun ke depan.

Saat ini, CATL telah memiliki total enam proyek di Indonesia, yakni pengembangan nikel laterit yang dikerjakan bersama Antam (kepemilikan CATL 49%) dan pembuatan baterai terner dan daur ulang baterai (kepemilikan 60-70%). Konstruksi proyek tersebut diproyeksikan akan berlangsung selama lima tahun, yakni mulai 2022 hingga 2026.

Selasti Panjaitan/Vibiznews