(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (10/5) terpantau melemah tajam 199,982 poin (2,89%) ke level 6.709,769 setelah dibuka turun ke level 6.715,249. IHSG jatuh ke posisi 3 bulan lebih terendahnya mengikuti amblasnya bursa global, sementara bursa kawasan Asia siang ini melemah dipimpin Hang Seng setelah Wall Street ditutup kembali tergelincir dipimpin sektor teknologi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau rebound 0,10% atau 15 poin ke level Rp 14.542, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya; di antara turunnya yields obligasi AS walau USD masih di sekitar 20 tahun tertingginya sebagai safe haven dengan concern investor atas kemampuan the Fed mengatasi tingginya inflasi AS dengan agresif menaikkan suku bunga. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.557 saat di level hampir 9 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah tajam -194,502 poin (2,81%) ke level 6.715,249. Sedangkan indeks LQ45 turun anjlok 34,418 poin (3,35%) ke level 991,526. Siang ini IHSG amblas melemah 199,982 poin (2,89%) ke level 6.709,769. Sementara LQ45 terlihat turun tajam 2,41% atau 24,726 poin ke level 1.001,219.
Siang ini sepuluh dari sebelas sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor technology yang merosot 4,80%, diikuti sektor energy yang turun 3,19%.
Tercatat sebanyak 92 saham naik, 480 saham turun dan 105 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 1.037.310 kali transaksi sebanyak 16,892 miliar lembar saham senilai Rp 13,842 triliun.
Sementara itu, bursa regional siang ini terlihat bias melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,89%, dan Hang Seng yang turun 2,83%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Vale Indonesia (INCO) -6,97%, Adaro Minerals (ADMR) -6,84%, Harum Energy (HRUM) -6,82%, dan Elang Mahkota (EMTK) -6,45%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak jatuh ke 3 bulan terendahnya mengikuti sentimen negatif bursa global, sementara bursa kawasan Asia melemah dipimpin Hang Seng setelah Wall Street tergelincir digerus sektor teknologi. Berikutnya IHSG kemungkinan tetap di zona merah dengan mengurangi sebagian loss-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.922 dan 7.148. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.663, dan bila tembus ke level 6.523.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group