(Vibiznews – Forex) GBP/USD kehilangan daya tariknya setelah berusaha pulih sebentar dan jatuh di bawah 1.2200 di sekitar 1.2196. Naiknya yields obligasi treasury AS membantu dollar AS mendapatkan permintaan dan membebani pasangan matauang GBP/USD.
Pada hari Kamis, rilis data dari Inggris mengecewakan dan persoalan Brexit membebani Poundsterling Inggris. Sebaliknya lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko dan komentar the Fed yang hawkish memberikan dorongan naik terhadap dollar AS ke level tertinggi dalam hampir dua dekade di 104.92 sehingga menyebabkan GBP/USD jatuh ke level terendah dalam dua tahun di 1.2165.
Pada hari Jumat pagi, GBP/USD sempat mendapatkan kekuatan naik sedikit di atas 1.2200 dengan membaiknya sentimen pasar sehingga membuat dollar AS tertekan. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya pasangan matauang ini gagal memanfaatkan momentum bullishnya.
Meskipun ada pergerakan yang positip di dalam persepsi terhadap resiko, pounsterling harus berjuang untuk dapat menarik investor karena permasalahan Brexit dan rilis data ekonomi yang mengecewakan. Sementara indeks dollar AS berhasil melepaskan diri dari tekanan jual dan berbalik naik karena naiknya yields obligasi treasury AS, sehingga menekan turun GBP/USD.
“Support” terdekat menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100 dan kemudian 1.2050. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2300 dan kemudian 1.2350.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
