Rekomendasi Emas Mingguan 4 – 8 Juli 2022: Mengapa Emas Tertekan Turun?

1188

(Vibiznews – Commodity) Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,829, harga emas terus tertekan di tengah sempat terjadi rally di pasar saham global pada awal minggu dan terus menguatnya dolar AS. Pada hari Senin harga emas turun ke $1,825. Pada hari Selasa turun ke $1,820. Pada hari Rabu turun ke $1,815. Pada hari Kamis turun ke $1,805. Dan pada hari Jumat sempat jatuh menembus level psikologis $1,800 ke $1,796, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke $1,810.

Pergerakan Harga Emas Minggu Lalu

Harga emas semula menguat pada hari Senin pagi, meskipun yields treasury AS mengalami sedikit kenaikan dan terjadi rally di pasar saham global. Namun emas membalikkan semua dari keuntungannya pada jam perdagangan pagi hari dengan data makro ekonomi AS “pending home sales” di bulan Mei naik 0.7% setelah revisi penurunan bulan April sebesar – 4%.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $0.80 ke $1,825.60 per troy ons.

Harga emas diperdagangkan tidak jauh dari harga sebelumnya di tengah perdagangan musim panas yang sepi pada hari Selasa. Para trader emas sedang menunggu penggerak pasar fundamental yang baru untuk melakukan perdagangan harian. Meskipun terjadi sedikit kenaikan dalam yields treasury AS pada minggu ini dan rally pasar saham global baru-baru ini, emas masih menunjukkan ketangguhannya.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $1.90 ke $1,820.80 per troy ons.

Harga emas sempat sedikit menguat pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi normal, rebound dari tekanan jual belakangan ini. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya harga emas berbalik turun karena menguatnya dollar AS secara luas.

Di dalam survey Consumer Confidence AS bulanan, Conference Board pada hari Selasa mengumumkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen satu tahun meningkat menjadi 8% di bulan Juni dari sebelumnya 7.5% pada bulan Mei.

Sebagai respon awal dari laporan ini, indeks saham utama di bursa Wall Street jatuh tajam dan dollar AS berhasil mengumpulkan kekuatannya menghadapi rival-rival utamanya. Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar meningkatkan kemungkinan kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps pada bulan Juli menjadi 87%.

Pasar sedang memperhatikan dengan seksama forum dari para pejabat bank sentral dunia di Portugal dengan para pembicara termasuk ketua the Fed Jerome Powell, Presiden ECB Christine Lagarde dan gubernur Bank of England Andrew Bailey.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $4.50 ke $1,815.90 per troy ons.

Harga emas diperdagangkan turun, jatuh ke kerendahan 6 minggu, pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Harga emas tertekan oleh naiknya dollar AS dan turunnya harga minyak mentah.

Ketakutan akan resesi ekonomi dan berkurangnya permintaan dari konsumen emas juga membebani harga emas belakangan ini.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $12.90 ke $1,805.00 per troy ons.

Harga emas diperdagangkan turun tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat, menyentuh kerendahan selama 5 bulan. Emas tertekan oleh karena menguatnya dollar AS yang naik kembali mendekati ketinggian selam 20 tahun. Selain itu dari grafik jangka pendek harga emas telah berbalik menjadi bearish secara signifikan.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus sempat turun $20.30 ke $1,787.00 per troy ons sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke $1,810.30 karena data ISM manufaktur AS yang keluar di bawah daripada yang diperkirakan.

ISM mengatakan bahwa PMI manufaktur AS bulan Juni turun ke 53% dari sebelumnya pada bulan Mei di 56.1. Selain itu angka ini juga lebih rendah daripada yang diperkirakan pasar di 54.6%.

The Fed Membuat Kesalahan?

Pasar mengantisipasikan bahwa Federal Reserce sedang melakukan kesalahan di dalam pengetatan dengan ketua the Fed Jerome Powell mengakui pada minggu lalu bahwa kesalahan yang sesungguhnya adalah apabila gagal membuat inflasi berada di bawah kontrol.

Ketakutan akan resesi dan Federal Reserve yang hawkish telah memicu volatilitas yang besar pada tahun ini. S&P 500 mengalami setengah tahun yang terburuk sejak tahun 1970, sementara Bitcoin mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari satu dekade. Namun emas berhasil tetap stabil, dengan hanya turun 1% dari sejak awal tahun 2022.

Emas telah melakukan pekerjaan yang spektakuler sebagai asset safe-haven. Namun kebanyakan orang masih akan netral terhadap emas sampai muncul lebih banyak data ekonomi AS yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan pertumbuhan ekonomi global melambat.

Berita-berita yang membuat banyak investor berhati-hati pada minggu lalu adalah pernyataan Powell bahwa bank sentral AS bisa melakukan hal yang terlalu jauh dan berpotensi beresiko masuk ke resesi dalam rangka mempertahankan kestabilan harga.

Di dalam Forum Bank Sentral yang diselenggarakan ECB di Sintra, Portugal, Powell mengatakan bahwa pasti ada resiko bank sentral AS ini berjalan terlalu jauh. Namun menurut Powell itu bukanlah resiko yang paling besar terhadap ekonomi AS. Kesalahan yang terbesar adalah gagal memulihkan stabilitas harga.

Rebalancing Portfolio

Saat ini sulit untuk membaca arah pergerakan dari emas karena banyak investor sedang melakukan keseimbangan baru (rebalancing) di dalam portofolio investasi mereka untuk memasuki semester kedua dari tahun ini di tengah ancaman resesi. Sulit untuk menilai pandangan yang benar dari pasar emas dengan sedang terjadinya reposisi investasi yang signifikan di kalangan investor.

Ada keprihatinan bahwa emas akan bisa rentan terhadap tekanan jual lebih lanjut pada saat sekarang ini. Hal ini akan bisa terjadi terutama apabila dollar AS terus menguat.

Namun outlook dari emas pada minggu ini kelihatannya masih akan bergerak sideways. Minggu ini, fokus trader dan investor adalah memperhatikan tanda-tanda apakah anggota the Fed menjadi lebih optimistik bahwa inflasi sedang mereda.

Sudah ada tanda-tanda perlambatan sedang memukul ekonomi sedikit lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh banyak orang.

Namun perlu muncul data ekonomi yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya. Saat ini adalah periode “choppy” karena pertanyaan apakah inflasi telah mencapai puncaknya tidak bisa dijawab hanya dengan satu data ekonomi. Diperlukan beberapa laporan data ekonomi untuk melihat apakah inflasi telah mencapai puncaknya.

Arah Harga Emas Minggu Ini

Sejak naik menyentuh $2,000 pada bulan Maret, harga emas telah mandek di dalam tipe trading “sell the rallies”. Problemnya bagi emas adalah semua rally harga emas dipandang sebagai kesempatan menjual emas di harga yang lebih tinggi karena the Fed sangat hawkish, sementara tidak ada kepastian apakah inflasi sudah mencapai puncaknya atau belum.

Dalam lingkungan yang seperti ini, emas kelihatannya sulit untuk bangkit selama beberapa minggu ke depan. Lebih baik menunggu waktu musiman yang lebih baik ketika emas fisik sedang musimnya dibeli orang. Pertengahan sampai akhir bulan Juli adalah saat dimana harga emas bisa mengalami pergerakan naik. Selama paruh kedua dari musim panas dan memasuki liburan Panjang akhir minggu pada saat Labor Day adalah saat dimana permintaan fisik emas meningkat secara musiman.

Minggu ini, harga emas bisa tumbang ke level support $1,780 yang merupakan level terendah di bulan Mei. Jika level ini bisa tertembus, maka target penurunan harga emas berikutnya adalah $1,760 yang merupakan level terendah sebelum Natal. Apabila level ini kembali tertembus maka harga emas bisa turun mencapai $1,730. Baru setelah ini harga emas bisa mengalami kebangkitan kembali.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,792 dan kemudian $1,780.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,822 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,834 dan kemudian $1,850.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido