Rekomendasi Emas Mingguan 19 – 23 September 2022: Kemana Arah Emas Setelah Kejatuhan ke Level Pandemik?

899

(Vibiznews – Commodity) Volatilitas emas menggoncang pasar pada minggu lalu dengan level support yang kritikal tertembus dan harga emas jatuh kea rah $1,650 per ons. Apa yang terjadi dengan harga emas berikutnya pada minggu ini dan selanjutnya akan sangat tergantung kepada bahasa yang ketua Federal Reserve Jerome Powell gunakan pada pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS pada minggu ini.

Harga emas jatuh di tengah ekspektasi akan lebih banyaknya kenaikan tingkat bunga yang agresif dari the Fed, setelah data menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan di AS tetap kuat. Selain itu data penjualan ritel juga meyakinkan. Hal ini membuat kemungkinan the Fed akan tetap melakukan siklus pengetatan untuk jangka waktu yang cukup panjang.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu, di $1,717, emas mengakhiri  minggu lalu dengan penurunan tajam ke $1,658, turun 2.7%. Pada awalnya hari Senin, emas naik ke $1,734 karena USD melanjutkan pelemahannya. Namun pada hari Selasa, harga emas turun tajam ke $1,704 karena naiknya USD dengan tajam setelah keluar data CPI AS yang memanas dan bertahan di level yang sama pada hari Rabu. Pada hari Kamis emas sempat jatuh hampir $70 ke kerendahan 2 ½ tahun di $1,666, level terendah sejak bulan April 2022, karena kombinasi menguatnya dollar AS bersamaan dengan naiknya yields treasury AS dan beberapa data inflasi yang lebih panas pada minggu ini, namun pada hari Jumat berhasil naik ke $1,675 karena berkurangnya kekuatan USD.

Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu

Harga emas naik tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, didorong oleh turun tajamnya indeks dollar AS yang menyentuh kerendahan selama dua minggu dalam perdagangan semalam. Turunnya yields treasury AS memulai minggu perdagangan yang baru juga berdampak positip terhadap harga emas. Selain itu masih ada juga aksi “short-covering” di pasar berjangka.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $17.30 ke $1,734.40 per troy ons.

Harga emas turun tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa setelah munculnya laporan inflasi AS yang secara mengejutkan lebih panas daripada yang diperkirakan yang meningkatkan pandangan bahwa Federal Reserve AS akan tetap mempertahankan sikap pengetatan kebijaksanaan moneter yang agresif.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $30.30 ke $1,704.10 per troy ons

Consumer Price Index (CPI) AS bulan Agustus dilaporkan naik 8.3% per tahun, dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 8.0%. Secara bulanan, CPI bulan Agustus naik 0.1% dari bulan Juli. Laporan CPI bulan Juli menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 8.5% per tahun. Komponen makanan dan energi dari laporan CPI naik 0.6% pada bulan Agustus, dua kali lipat dari yang diperkirakan sebesar 0.3%.

Sebelum keluar laporan inflasi AS, ada tanda – tanda di perekonomian AS bahwa inflasi di AS sedang sedikit melemah, namun data ekonomi yang keluar pada hari Selasa ini menunjukkan bahwa inflasi di AS masih panas dan bisa jadi akan semakin panas.

Data CPI AS hari Selasa sangat meyakinkan bahwa dalam pertemuan FOMC Federal Reserve AS minggu depan, the Fed akan menaikkan tingkat bunga utamanya paling tidak sebesar 0.75%.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu setelah keluarnya data inflasi AS berikutnya yang pada saat ini sesuai dengan yang diperkirakan pasar yakni turun sedikit.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $2.60 ke $1,702.50 per troy ons.

Angka inflasi AS yang berikutnya, Producer Price Index (PPI) bulan Agustus turun 0.1% yang adalah sesuai dengan yang telah diperkirakan pasar. PPI Agustus menyusul PPI Juli dengan angka turun 0.5%. Setelah laporan CPI kemarin yang mendorong naik dollar AS, dan menekan harga emas dan saham turun, pasar kuatir laporan PPI akan juga menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan, namun ternyata angka yang keluar tidak demikian adanya.

Dollar AS tetap dalam kondisi tertekan setelah keluarnya rilis data PPI yang melemah. PPI umumnya bulan Agustus turun 0.1% dan angka tahunan turun ke 8.7%, lebih rendah dari sebelumnya 9.8% dan dari yang diperkirakan sebesar 8.8%.

Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, jatuh ke kerendahan 2 ½ tahun. Menguatnya dollar AS bersamaan dengan naiknya yields treasury AS dan beberapa data inflasi yang lebih panas pada minggu ini, berkombinasi membuat para pembeli emas tidak berani masuk posisi.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $36.20 ke $1,666.80 per troy ons.

Harga emas naik dalam jam perdagangan sesi AS hari Jumat, dengan Sentimen Konsumen AS terus membaik dan ekspektasi inflasi pada tahun depan terendah dalam satu tahun.

Menurut Universitas Michigan, perkiraan pendahuluan dari survey sentimen konsumen, naik ke 59.5 dari angka sebelumnya di 58.2.

Hal yang positip bagi harga emas adalah bahwa konsumen melihat kenaikan inflasi sebesar 4.6% pada tahun depan, perkiraan inflasi yang terendah dalam satu tahun.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $9.60 ke $1,675.90 per troy ons.

Ekspektasi Kenaikan Tingkat Bunga the Fed

Ekspektasi kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps pada hari Kamis dinihari dan kemudian kenaikan 75 bps berikutnya pada bulan November membebani harga emas dengan sangat berat, sementara dollar AS dan yields treasury AS terus memanjat naik.

Kekuatan dalam ekonomi yang lebih luas telah menggeser daya tarik safe – haven dari emas. Sementara, ekspektasi kenaikan tingkat bunga menaikkan minat terhadap tingkat bunga riil, yang tidak mendukung harga emas. Semakin banyak the Fed menaikkan tingkat bunga, semakin banyak penurunan harga emas yang bisa terjadi dalam jangka pendek.

Penurunan harga emas yang lebih dalam bisa saja terjadi pada minggu ini. Apabila the Fed mengejutkan dengan menaikkan 100 bps tingkat bunga pada minggu ini, maka harga emas bisa menembus ke bawah $1,600 sampai ke $1,580 dan outlook emas akan menjadi semakin buruk. Support utama sekarang ada pada level harga di $1,650. Ini adalah level yang akan ditest pasar, apakah para pembeli siap melangkah masuk pada level ini.

Namun kemungkinan besar para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS akan berpegang kepada kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps. Meskipun demikian, pasar harus siap dengan bank sentral AS ini tetap mempertahankan kecepatan kenaikan tingkat bunga sampai kepada pertemuan di bulan November. Dan hal ini akan membuat emas tetap berada di bawah tekanan turun.

Ekonomi AS harus menunjukkan tanda – tanda perlambatan apabila harga emas mau mulai pulih kembali. Namun untuk sekarang, data makro ekonomi AS yang muncul menunjukkan pasar tenaga kerja masih tetap kuat.

Apabila data ekonomi AS memburuk dalam beberapa bulan ke depan, the Fed kemungkinan akan menurunkan kecepatan kenaikan tingkat bunganya. Selain itu, inflasi harus turun. The Fed harus membuat keseimbangan. The Fed tidak bisa menaikkan tingkat bunga sampai 5% atau lebih tanpa membuat banyak kesakitan dalam perekonomian AS. Apabila the Fed menginginkan pendaratan yang mulus, mereka harus memperlambat kenaikan tingkat bunga.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,600 dan kemudian $1,580.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,686 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700 dan kemudian $1,720.

 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

 

Editor: Asido