(Vibiznews – Banking & Insurance) – Permintaan pembiayaan korporasi pada September 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 18,4%, lebih tinggi dari SBT pada bulan sebelumnya sebesar 17,9%.
Responden menyatakan kebutuhan pembiayaan tersebut terutama mayoritas dipenuhi dari dana sendiri (62,2%), yang tercatat meningkat dibandingkan bulan Agustus 2022 (57,6 %). Lalu diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik yang juga tercatat meningkat bulan September 2022 (9,6%) dibandingkan bulan sebelumnya (8,8%).
Sejumlah sektor yang tercatat mengalami peningkatan kebutuhan pembiayaan antara lain Transportasi & Pergudangan, Pertanian dan Infokom terutama untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo (Grafik 1 dan Grafik 2).
Kebutuhan Pembiayaan Korporasi 3 bulan yang akan datang (Desember 2022) diprakirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 28,3%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 23,6% pada bulan sebelumnya. Peningkatan kebutuhan pembiayaan disampaikan oleh responden sektor Konstruksi, Perdagangan dan Pertanian.
Perbankan
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2022 juga terindikasi tumbuh positif. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 56,8%. Adapun faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Serta permintaan pembiayaan dari nasabah. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan III 2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diprakirakan tumbuh positif meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Rumah Tangga
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada September 2022. Terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada September 2022. Yaitu sebesar 9,7% dari total responden, ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 10,2% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu responden yang menyatakan tidak melakukan penambahan utang/kredit pada September 2022 sebesar 90,3%. Atau lebih tinggi dibandingkan dengan 89,8% pada bulan sebelumnya.
Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain leasing dan koperasi.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting