(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada awal jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, setelah keluarnya laporan indeks inflasi AS, Personal Consumption Expenditures (PCE) pada hari Jumat. Core PCE index AS bulan Desember turun 0.3%. Indeks inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve sebagai alat ukur inflasi AS, PCE, pada bulan November berada pada 4.7% YoY dan turun menjadi 4.4% YoY pada bulan Desember.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $2.60 ke $1,927.50 per ons. Perak berjangka Nymex bulan Maret turun $0.185 at $23.835 per ons.
Sedangkan pada hari Kamis, Bureau of Economic Analysis AS mengeluarkan laporan GDP AS kuartal keempat 2022 yang bertumbuh sebesar 2.9%. Sementara angkanya turun dari angka kuartal ketiga sebesar 3.2%, angka yang keluar lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar sebesar 2.6%.
Laporan PCE ini dan laporan GDP AS kuartal keempat 2022 akan mempengaruhi keputusan yang akan dibuat oleh the Fed pada pertemuan FOMC minggu ini.
Laporan – laporan tersebut akan menjadi komponen kritikal yang akan digunakan oleh Federal Reserve AS dan kemungkinan besar akan menguatkan keyakinan yang hawkish dari pada pejabat the Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter mereka yang sangat agresif, yakni menambah kenaikan tingkat bunga dan mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Kemungkinan besar the Fed akan menaikkan tingkat bunga ¼ % pada dua pertemuan the Fed berikutnya. The Fed telah menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja untuk mencapai target inflasi sebesar 2%. Sementara sebagian besar partisipan pasar terus percaya the Fed akan memperlambat komitmennya untuk mempertahankan tingkat bunga yang tinggi selama tahun 2023.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,918 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,912 dan kemudian $1,900.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,949 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,962 dan kemudian $2,000.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido