(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu berakhir turun ke $82.58 per barel, setelah sebelumnya sempat naik ke $83.48.
Harga minyak mentah WTI pada awal hari Jumat berhasil mengurangi kerugiannya yang terjadi pada hari Kamis dengan kenaikan ke $83.48 di tengah atmosfir yang sedang hangat membicarakan pengurangan produksi oleh OPEC+ dan melemahnya dolar AS.
OPEC+ mengatakan bahwa permintaan minyak mentah akan meningkat sebanyak 2.25 juta barel per hari pada tahun 2024, di bawah dari angka pada tahun 2023 di 2.44 Juta barel per hari.
Sementara itu, tekanan turun dialami karena ada potensi keprihatinan akan permintaan minyak mentah dari Cina yang menekan turun harga minyak mentah WTI.
Tekanan turun bertambah dengan menguatnya dolar AS. Indeks dolar AS naik 0.35% ke 102.730 mengikuti kenaikan yields obligasi pemerintah benchmark 10 tahun ke 4.125%, naik 1 bps.
Arus keengganan terhadap resiko terus mengalir masuk ke dolar AS meskipun inflasi AS yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) pada bulan Juli mengalami penurunan sebagaimana dengan yang dilaporkan oleh Depertemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis.
Dolar AS bertambah menguat dengan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat melaporkan kenaikan inflasi AS yang diukur oleh Producer Price Index (PPI). PPI AS muncul di 0.3% MoM di atas daripada yang diperkirakan di 0.2%, sementara per tahun PPI naik dari 0.2% ke 0.8%.
Angka PPI inti yang mengeluarkan barang-barang yang volatile, naik 0.3% MoM melampaui daripada yang diperkirakan dan dari bulan lalu yang turun – 0.1%, sementara per tahun angkanya melampaui dari yang diperkirakan namun tidak berubah dari angka bulan Juni 2.4%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $81.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.861 dan kemudian $79.52. “Resistance” yang terdekat menunggu di $83.77 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $84.64 dan kemudian $85.11.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
