(Vibiznews – Forex) Dolar AS mundur pada hari Kamis, namun masih mendekati level tertingginya dalam 10 bulan terhadap mata uang utama lainnya menantikan rilis data ekonomi AS dan komentar baru dari pejabat Federal Reserve.
Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari adalah salah satu dari beberapa suara Fed yang memperingatkan pasar tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, dengan mengatakan pada hari Rabu bahwa banyak bukti kekuatan ekonomi yang sedang berlangsung berarti bahwa pengetatan lebih lanjut mungkin akan dilakukan.
Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada hari Kamis ini, memberikan pasar petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter AS di masa depan.
Pernyataan pejabat The Fed ini muncul ketika data ekonomi AS terus memberikan kejutan dengan kekuatannya, sehingga bertentangan dengan ekspektasi investor mengenai perlambatan.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,3% berada di sekitar 106,34, setelah mencapai 106,84 semalam, level tertinggi sejak 30 November.
Pasangan dolar/yen cenderung sangat sensitif terhadap perubahan imbal hasil Treasury AS jangka panjang, terutama pada jangka waktu 10 tahun.
Yen terakhir berada di 149,34, turun dari level terendah 11-bulan pada hari Rabu di 149,71, namun masih terlalu dekat dengan level psikologis 150 per dolar untuk kenyamanan, membuat investor tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi oleh otoritas Jepang.
Zona 150 dipandang oleh pasar sebagai batasan bagi otoritas Jepang yang dapat memacu intervensi seperti yang terjadi tahun lalu.
Mata uang Jepang juga tertekan oleh lonjakan harga minyak, yang pada hari Rabu menandai penutupan tertingginya pada tahun 2023 setelah penurunan tajam pasokan minyak mentah AS menambah kekhawatiran ketatnya pasokan global.
Sedangkan Euro naik 0,4% pada 1.0544, naik dari level terendah hari Rabu di $1,04880, level terendah sejak 6 Januari, sementara Poundsterling naik 0,56% pada 1.2203.
Aussie naik 0,6% pada 0.6392, setelah jatuh ke level $0,63320 semalam.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS akan mencermati data GDP Growth Rate Q2 Final AS, yang jika terealisir meningkat akan menguatkan dolar AS. Dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 106,06-105,66. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,68-106,94.