(Vibiznews – Forex) Pasangan matauang GBP/USD sempat memperoleh daya tarik dan naik ke 1.2260, sedikit di bawah ketinggian minggu lalu, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu. Laporan pekerjaan, Nonfarm Payrolls (NFP), AS bulan September yang mengesankan pada awal mulanya mendorong turun dolar AS, namun keuntungan yang terjadi hanya berlangsung sebentar dengan GBP/USD segera berbalik turun dan mengakhiri perdagangan pada hari Jumat minggu lalu di 1.2230.
Poundsterling (GBP) menghadapi aksi jual yang intens dengan laporan NFP AS yang bagus secara mengejutkan menekan minat terhadap resiko dan memperbaiki daya tarik terhadap dolar AS.
Amerika Serikat melaporkan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan September dimana angka pekerjaan naik lebih tinggi secara signifikan dari yang diperkirakan pasar. Angka pekerjaan yang tercipta pada bulan September adalah sebesar 336.000 sementara pasar memperkirakan hanya 170.000. Angka bulan September ini juga jauh diatas dari angka bulan Agustus yang 187.000 dan direvisi naik ke 227.000.
Secara bulanan, Average Hourly Earnings bertumbuh dengan kecepatan yang stabil di 0.2% sementara para investor memperkirakan pertumbuhan upah sebesar 0.3%. Upah tahunan melemah ke 4.2% berlawanan dengan yang diperkirakan dan dari yang dirilis sebelumnya di 4.3%.
Sementara angka tingkat pengangguran tetap stabil di 3.8% meskipun masih sedikit lebih tinggi daripada yang diperkirakan 37%.
Sebelumnya, GBP/USD berjuang untuk naik ke atas ketinggian tiga hari dengan para investor kelihatannya kuatir mengenai inflasi di Inggris dan mengenai outlook ekonomi Inggris setelah keluarnya data PMI Inggris bulan September.
Perusahaan – Perusahaan Inggris enggan untuk menggunakan kapasitas mereka secara penuh dan mengurangi perekrutan tenaga kerja karena kenaikan tingkat bunga yang dilakukan oleh Bank of England (BoE) telah memukul permintaan secara signifikan.
Investor tidak mengantisipasikan kebangkitan yang cepat dalam permintaan Inggris secara keseluruhan dengan BoE berjanji untuk mempertahankan tingkat bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama untuk memastikan stabilitas harga.
Deputi Gubernur BoE Ben Broadbent melihat inflasi baru akan turun ke 2% dalam jangka waktu dua tahun sementara kebijakan moneter yang restriktif telah menekan pasar tenaga kerja dan prospek ekonomi.
Poundsterling menghadapi tekanan jual yang kuat dari ketinggian tiga hari di 1.2196 menjelang keluarnya data pasar tenaga kerja yang krusial.
Pasangan matauang GBP/USD harus berjuang untuk bisa mempertahankan kenaikannya dengan para investor tetap kuatir mengenai outlook ekonomi Inggris karena turunnya permintaan akan tenaga kerja dan melemahnya aktifitas ekonomi.
PMI manufaktur dan konstruksi Inggris bulan September tetap rentan dengan para perusahaan memangkas inventori dan tenaga kerja karena turunnya permintaan dari pasar domestik dan luar negeri. Sementara PMI jasa membaik secara signifikan namun tetap di bawah batas 50.0.
Pada hari Kamis minggu lalu, S&P Global melaporkan bahwa PMI konstruksi Inggris bulan September muncul di 45.0, jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan di 49.9 dan dari angka sebelumnya di 50.8. Angka di bawah 50.0 dipandang sebagai kontraksi.
Pada minggu ini, inflasi kembali akan menjadi sorotan para investor dengan AS akan mempublikasikan Producer Price Index (PPI) bulan September juga. Selain itu, Federal Open Market Committee (FOMC) AS akan mempublikasikan risalah pertemuan mereka bulan September yang lalu pada hari Rabu.
Terakhir, pada minggu ini, AS akan mempublikasikan juga data inflasi, Consumer Price Index (CPI), bulan September pada hari Kamis dan perkiraan pendahuluan Michigan Consumer Sentiment Index bulan Oktober pada hari Jumat.
Data inflasi AS pada minggu ini akan bisa memberikan dukungan jangka pendek terhadap pasangan matauang GBP/USD. Angka inflasi yang lemah akan bisa menaikkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS telah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya, yang akan mengurangi tekanan naik terhadap yields obligasi treasuries AS dan pada gilirannya akan mendorong naik dolar AS dan menekan turun GBP/USD.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2150 dan kemudian 1.2100. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2300 dan kemudian 1.2350.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.



