Survei BI Triwulan III 2023 Penyaluran Kredit Baru Meningkat

560
Survei BI Triwulan III 2023 Penyaluran Kredit Baru Meningkat
Sumber: Bank Indonesia
(Vibiznews – Banking & Insurance) – Hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat.

Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4%, lebih tinggi dibandingkan 94,0% pada triwulan sebelumnya. (Grafik 1)

Grafik 1 dan 2 Pertumbuhan Kredit Baru Sept 2023
Sumber: Bank Indonesia

Peningkatan tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit. Peningkatan terindikasi terjadi pada kredit investasi (SBT 83,4%) dan kredit konsumsi (SBT 91,2%). Sementara kredit modal kerja (SBT 75,3%) terindikasi masih tumbuh meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 2)

Selanjutnya, penyaluran kredit konsumsi baru jenis kredit multiguna dan kartu kredit tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2023 dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor, KPR, dan kredit tanpa agunan tetap tumbuh positif meski melambat.

Prakiraan Kondisi Triwulan IV 2023

Prakiraan Kredit

Pada triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan tren peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 96,4%. Ini sedikit meningkat dibanding 95,4% pada triwulan sebelumnya.

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2023 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Kebijakan Penyaluran Kredit

Standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1%. Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan dan persyaratan administrasi. Di sisi lain, suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diprakirakan tetap longgar.

Prakiraan Dana Pihak Ketiga

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan IV 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terlihat dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 93,7%, lebih tinggi dibandingkan 55,0% pada triwulan sebelumnya (Grafik 9).

Pertumbuhan DPK yang meningkat diprakirakan terjadi pada seluruh jenis kategori instrumen. Yakni giro, tabungan, dan deposito dengan SBT masing-masing sebesar 42,5%; 88,5%; dan 66,4%

Prakiraan Tahun 2023

Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,7% (yoy). Angka ini tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% (yoy). Namun lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan pada 2021 sebesar 5,2%.

Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Prakiraan DPK

Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2023 diprakirakan masih tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2023 yang tercatat positif sebesar 93,7%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan SBT 82,1% pada tahun sebelumnya

Analis Vibiz Research Center optimis bahwa penyaluran kredit akan meningkat pada triwulan IV meskipun kebijakan penyaluran kredit sedikit lebih ketat. Hal ini disebabkan karena longgarnya likuiditas perbankan yang mendukung intermediasi perbankan.

Berdasarkan data BI, kredit perbankan pada September 2023 tumbuh 8,96% (yoy), didukung oleh appetite bank yang masih longgar. Dan mulai meningkatnya permintaan pembiayaan sejalan dengan kinerja korporasi yang masih tumbuh baik. Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, dan Jasa Sosial.

Pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,69% (yoy) pada September 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,34% (yoy), antara lain didukung oleh penyaluran KUR yang semakin meningkat.

Dengan memerhatikan perkembangan tersebut, prospek pertumbuhan kredit pada 2023 diprakirakan tetap di kisaran 9-11% dan meningkat pada 2024.

Namun demikian ketidakpastian ekonomi global dan risikonya tetap harus diantisipasi dan dimitigasi untuk menjaga ketahanan sistem keuangan.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting