(Vibiznews – Forex) Pasangan matauang GBP/USD mengalami rebound, naik ke arah 1.2300 di sekitar 1.2290 dengan membaiknya sentimen terhadap resiko di pasar.
Setelah turun lebih dari 50 pips pada hari Selasa, pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu GBP/USD berfluktuasi dalam rentang harga yang sempit di sekitar 1.2300.
Pada jam perdagangan sesi Eropa pasangan matauang GBP/USD sempat berada di bawah tekanan bearish dan turun ke arah 1.2250 karena dolar AS sempat menguat akibat pernyataan – pernyataan dari para pejabat the Fed yang hawkish.
Namun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya, dolar AS berbalik melemah kembal sehingga GBP/USD berhasil bangkit naik kembali ke arah 1.2300.
Membaiknya sentimen pasar direfleksikan oleh naiknya indeks saham AS setelah bel pembukaan perdagangan di bursa saham AS, Wall Street, dimulai. Membaiknya sentimen pasar membuat dolar AS melemah dan kehilangan keuntungan harian yang diperoleh sebelumnya. Melemahnya dolar AS juga disebabkan karena melemahnya yields obligasi treasury AS.
Dolar AS melepaskan sebagian keuntungannya yang diperoleh sebelumnya dengan indeks dolar AS turun ke area 105.390 dari sebelumnya di atas 105.600.
Dalam hal kebijakan moneter, konsensus meningkat diantara partisipan pasar bahwa Federal Reserve AS (the Fed) kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat bunganya saat ini tidak berubah sampai akhir tahun ini.
Kemungkian the Fed menaikkan tingkat bunganya pada bulan Desember telah kehilangan momentumnya terutama setelah pertemuan FOMC the Fed baru – baru ini dan setelah rilis data Nonfarm Payrolls AS bulan Oktober yang lebih lemah daripada yang diperkirakan.
Sementara itu ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tidak menyebutkan mengenai kebijakan moneter maupun outlook ekonomi AS pada pidatonya.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2200 dan kemudian 1.2150. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2330 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2400 dan kemudian 1.2450.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.
