Survei Penjualan Eceran Oktober 2023: Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat

362
Survei Penjualan Eceran Oktober 2023 2023
Sumber: Bank Indonesia
(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober sebesar 206,3, atau secara tahunan tumbuh 1,8% (yoy).

Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori. Juga Makanan, Minuman dan Tembakau. Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan meningkat sebesar 2,6% (mtm), didorong oleh beberapa kelompok seperti Makanan, Minuman dan Tembakau.

Serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, dan kelancaran distribusi.

Pada September 2023, IPR tercatat sebesar 201,1 atau secara tahunan tumbuh 1,5% (yoy). Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori. Serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh lebih tinggi.

Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi 1,5% (mtm). Kinerja penjualan eceran yang menurun terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesori.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Desember 2023 dan Maret 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2023 dan Maret 2024 masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0.

Angka ini lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya masing-masing sebesar 119,9 and 129,7. Responden menginformasikan peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal. Libur akhir tahun dan sekolah, serta momentum bulan Ramadan pada 2024.

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan eceran meningkat pada Desember 2023 (3 bulan yad), dan Maret 2023 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Desember 2023 dan Maret 2024 masing-masing tercatat sebesar 150,6 dan 134,5. Lebih tinggi dari pada IEP bulan yang sebelumnya yang masing-masing sebesar 136,6 dan 122,4 (Grafik 6).

Grafik 6 IEP 3 dan 6 bulan yad
Sumber: Bank Indonesia

Peningkatan IEP Desember 2023 diprakirakan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat akibat HBKN Natal, libur akhir tahun dan tahun ajaran baru.

Sementara peningkatan IEP Maret 2024 diprakirakan sejalan dengan masuknya bulan Ramadhan, strategi program diskon yang dilakukan oleh responden serta didukung kelancaran distribusi barang.

Prakiraan Harga Ke Depan

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Desember 2023 dan Maret 2024 (3 dan 6 bulan yad) akan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2023 dan Maret 2024 masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0. Lebih tinggi dari pada IEH bulan yang masing-masing sebesar 119,9 dan 129,7.

Responden menginformasikan peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode HBKN (Natal), libur akhir tahun dan libur sekolah. Serta momentum bulan Ramadan 2024.

Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran akan meningkat sampai 6 bulan ke depan jika dilihat dari responden yang masuk. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Desember 2023 dan IEP Maret 2024.

Dari sisi harga, tekanan inflasi Desember 2023 dan Maret 2024 (3 dan 6 bulan yad) meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada kedua bulan tersebut yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang masih positif selama 6 bulan ke depan. Namun pertumbuhan positif ini tetap perlu diwaspadai dan dibuat mitigasinya. Karena ada risiko geopolitik yang berkelanjutan dengan adanya perang Israel-Palestina (Hamas) dan pertumbuhan global yang menurun.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting