(Vibiznews – Forex) GBP/USD bergerak naik untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa, diperdagangkan di dekat 1.2740 pada jam perdagangan sesi Eropa sebelum akhirnya terkoreksi turun ke dekat 1.2654 pada jam perdagangan sesi AS karena menguatnya kembali dolar AS dengan indeks dolar AS naik 0.38% ke 103.507.
Menguatnya dolar AS disebabkan karena adanya pergerakan yang negatip di dalam sentimen terhadap resiko yang membuat yield obligasi treasury AS mengalami kenaikan sehingga menekan turun pasangan matauang GBP/USD.
Ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya yang restriktif berkontribusi bagi kenaikan Pounsterling sehingga mendukung naik pasangan matauang GBP/USD.
GBP/USD memperoleh daya tariknya dan naik ke arah 1.2750 pada awal hari Selasa setelah ditutup pada hari pertama minggu perdagangan yang baru dengan posisi yang relatip tidak berubah.
Sentimen pasar yang bagus membuat dolar AS mengalami kesulitan untuk bisa mengumpulkan kekuatannya pada awal hari Selasa sehingga membantu kenaikan GBP/USD.
Laporan dari Bloomberg bahwa Cina sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan paket penyelamatan pasar saham senilai 27 miliar dolar AS sehingga memicu rally di indeks saham Asia dan Hang Seng Hong Kong memperoleh keuntungan hampir 3%.
Sementara itu, penurunan di dalam pasangan matauang USD/JPY setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda memberikan komentarnya setelah selesai konferensi pers telah memaksa USD untuk tetap berada di posisi di bawah dan selanjutnya mendukung naik GBP/USD.
Indeks saham FTSE 100 Inggris dibuka naik sedikit dan indeks saham berjangka AS diperdagangkan tidak berubah. Pada hari Rabu, S&P Global akan merilis laporan PMI Manufaktur dan Jasa Inggris dan AS.
Para investor sedang menunggu data papan atas yang kritikal. AS akan merilis perkiraan pendahuluan awal dari Gross Domestic Product (GDP) Q4 dengan angka per tahun diperkirakan berada pada 2%, turun dari 4.9% pada Q3.
Selanjutnya, AS juga akan mempublikasikan angka Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index bulan Desember yang merupakan ukuran inflasi favorite dari Federal Reserve AS (the Fed). PCE Price Index diperkirakan akan naik 0.2% MoM dan 3.0% YoY, sedikit di bawah angka bulan November.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2600 dan kemudian 1.2550. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2760 dan kemudian 1.2780.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.



