Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Januari 2024: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi dan Kredit Baru Tumbuh Terbatas

371
Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Januari 2024
Sumber; Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan di mana data pembiayaan korporasi pada Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas.

Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 6,5%, lebih rendah dibandingkan SBT 18,4% pada Desember 2023.

Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada LU Pertambangan.
Sementara perlambatan terjadi pada LU Perdagangan dan penurunan terjadi pada LU Penyedia Mamin.

Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (59,2%), meski tidak setinggi Desember 2023.
Diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (17,3%) yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, pembiayaan dari perbankan dalam negeri (7,1%), terindikasi sedikit menurun dibandingkan bulan Desember 2023.

Alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama masih dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana (76,5%) serta biaya (suku bunga) yang lebih murah (17,3%).

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada 3 Bulan Yang Akan Datang

Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang (April 2024) diprakirakan meningkat dengan SBT 29,3%. Lebih tinggi dibandingkan periode Maret 2024(SBT 22,1%).

Responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (70,7%). Lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya (76,3%).
Diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (17,9%), pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri (12,9%). Serta pembiayaan yang berasal dari pinjaman/utang dari perusahaan induk (10,7%).

Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga Januari 2024
Pada Januari 2024, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, melalui utang/kredit terpantau relatif stabil. Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Januari 2024 sebesar 12,1% dari total responden. Relatif stabil dibandingkan dengan 11,9% pada bulan sebelumnya.

Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga Januari 2024 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 35,0%. Angka ini sedikit menurun dibanding 35,8% pada bulan sebelumnya.

Adapun alternatif sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (23,4%) dan leasing (17,6%). Keduanya meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 39,3% dari total pengajuan pembiayaan baru. Menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya 41,5%.

Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) (22,7%), kredit peralatan rumah tangga (12,9%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (8,5%), dan kartu kredit (4,0%).

Penyaluran Kredit Baru Januari 2024

Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Januari 2024 terindikasi tumbuh terbatas dengan SBT sebesar 24,5%. Ini lebih rendah dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 73,3%.

Berdasarkan kategori bank, penyaluran kredit baru pada Januari 2024 lebih rendah terjadi pada hampir seluruh kategori bank. Kecuali Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprakirakan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Januari 2024 terindikasi lebih rendah pada hampir semua jenis kredit.

Faktor utama yang memengaruhi peningkatan penyaluran kredit baru Januari 2024 antara lain prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Permintaan pembiayaan dari nasabah, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada Februari 2024 terindikasi dari nilai SBT penyaluran kredit baru Februari 2024 sebesar 71,5%.

Peningkatan penyaluran kredit baru pada Februari 2024 terjadi hampir pada seluruh kategori bank serta pada seluruh jenis kredit.

Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan I 2024

Untuk keseluruhan periode triwulan I 2024, penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 diprakirakan tetap tumbuh. Meski melambat dibandingkan triwulan IV 2023 sesuai pola historisnya.

Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru Triwulan I hasil survei Januari 2024 yang bernilai positif (23,4%). Melambat dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 94,0%.

Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada seluruh kategori bank, terutama Bank Umum.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru diperkirakan melambat pada seluruh jenis kredit.

Analis Vibiz Research menilai penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 tetap tumbuh positif meski melambat dibandingkan Desember 2024.

Namun untuk kredit korporasi 3 bulan yang akan datang akan meningkat sesuai dengan prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan Indonesia yang stabil. Apalagi jika kondisi keamanan kondusif setelah pemilu, dan likuiditas perbankan yang memadai hal ini akan menunjang pertumbuhan kredit ke depan.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting