(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Selasa tertekan kekhawatiran dengan pengenaan tarif 25% terhadap impor baja, aluminium, dan logam jadi ke AS akan mendorong pembalasan yang menekan pertumbuhan ekonomi AS.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,38% pada 107,92.
Kerugian dolar dibatasi oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Juga dukungan datang dari komentar hawkish dari Ketua Fed Powell dan Presiden Fed Cleveland Hammack positif untuk dolar ketika mereka mengatakan suku bunga ditahan sampai inflasi turun lebih jauh.
Ketua Fed Powell berkata, “Dengan sikap kebijakan kami sekarang secara signifikan kurang ketat daripada sebelumnya dan ekonomi tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan kami.”
Presiden Cleveland Fed Hammack mengatakan sudah tepat bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap untuk “beberapa waktu” sementara para pembuat kebijakan menunggu kemajuan penurunan lebih lanjut pada inflasi dan menganalisis dampak ekonomi dari kebijakan pemerintah yang baru.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 6% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 18-19 Maret.
Malam nanti akan dirilis data inflasi harga konsumen dan inflasi harga konsumen inti bulan Januari AS yang diindikasikan sebagian besar turun.
Juga malam nanti akan dicermati pernyataan ketua The Fed Jeromer Powell.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar dapat bergerak turun terpicu kekhawatiran pengenaan tarif baja dan alumunium dapat memicu perang dagang dan dapat menekan ekonomi AS. Juga jika malam annti data inflasi terealisir turun, akan dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 107,65-107,37. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 108,33-108,73.