(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang Turun pada penutupan pasar hari Kamis, cuaca di daerah produsen karet membaik sehingga penyadapan dapat berlangsung dan hasilnya meningkat . Data manufacturing AS melemah sehingga menurunkan permintaan.
Harga karet Januari di the Osaka Exchange (OSE) turun 2.8 yen atau 0.88% menjadi 317.1 yen ($2.16) per kg.
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 50 yuan atau 0.32% menjadi 15,525 yuan ($2,162,92) per MT.
Harga karet butadiene September di SHFE naik 25 yuan atau 0.22% menjadi 11,535 yuan ($1,607.04) per ton.
Harga karet September di Singapore Exchange, SICOM naik 0.1% menjadi 167.3 sen USD.
Meteorological Agency di Thailand masih mengingatkan akan hujan terus dan akan membuat banjir pada tanggal 10 – 13 Agustus.
Cuaca di Negara Produsen karet secara keseluruhan sudah membaik sehingga penyadapan karet bisa berlangsung kembali, sehingga produksi karet meningkat sementara permintaan karet melemah.
Negosiator Jepang menekan AS untuk menurunkan tarif impor pada penerapan awal untuk tarif impor mobil untuk diturunkan jadi 15% dari 27.5%
Penjualan otomotif sangat mempengaruhi kecepatan dari produksi pabrik dan termasuk penggunaan dari karet untuk ban mobil.
Data PMI AS di bulan Juli turun dari bulan Juni menjadi 48 sesuai dengan perkiraan ekonom akan adanya perlambatan aktivitas pada kuartal ke tiga sebagai dampak dari tarif impor makin terasa.
Harga minyak mentah naik karena permintaan akan minyak mentah meningkat di AS
Meningkatnya harga minyak mentah membuat permintaan karet alam meningkat karena lebih murah dibanding karet sintetis yang berbahan baku minyak mentah.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 310 yen kemudian ke 297 yen
Resistant pertama di 323 yen kemudian ke 336 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



