Pasar Global Menantikan Stimulus Ekonomi Tiongkok

488

Memulai perdagangan pagi ini kami laporkan Bursa Wall Street ditutup mixed pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (20/01), mengabaikan pelemahan harga minyak mentah. Indeks Dow Jones ditutup naik 0,17 persen, di 16,016.02, dengan kenaikan saham UnitedHealth. Indeks S & P 500 ditutup naik 0,05 persen, pada 1,881.33, dengan utilitas memimpin lima sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,26 persen, pada 4,476.95 dengan penurunan saham Apple dan Microsoft.

Bursa Asia juga dibuka melemah dengan investor masih mencerna data ekonomi Tiongkok yang memburuk. Terpantau indeks Nikkei turun 1,24% pada 16837.51. Indeks ASX 200 turun 0,14 %, pada 4896.20. Sedangkan indeks Kospi turun 0,86% pada 1873.39.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun 3,26 persen, pada 28,46 dollar per barel pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (16/01) akibat koreksi teknikal, mengabaikan perkiraan peningkatan permintaan Tiongkok.

Sedangkan harga emas spot ditutup turun 0,17% pada 1,087.07 dollar per troy ons tertekan kenaikan dolar dan pasar saham naik setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lemah membangkitkan harapan stimulus.

Dari pasar valas, dollar menguat dengan optimisme investor untuk stimulus data ekonomi Tiongkok yang lemah. EURUSD naik 0.15% pada 1.0906. GBPUSD turun 0.61 % pada 1.4155. USDJPY naik 0.28 %, pada 117.61.

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Selasa (20/01), ditutup naik 0,23% pada 4491,74. Penguatan IHSG terbantu penguatan Rupiah dan kenaikan bursa Asia dan bursa Eropa. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 4451-4471, dan resisten 4506-4520. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : BBNI, INDF, KAEF dan SMRA.

 

Editor : Jul Allens

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here