(Vibiznews-Commodity) Emas terus berjuang untuk membukukan pemulihan yang berarti dan tetap berada jauh di kerendahan selama 17 bulan.
Metal berharga terus bergerak dalam rentang trading yang lebih luas. Ekspektasi mengenai kenaikan tingkat bunga secara bertahap telah menjadi salah satu faktor kunci yang membuat tahanan atas setiap usaha pergerakan pemulihan dari komoditi kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, kenaikan pada awal dimana Spot emas naik 0,2 persen ke level $1,212.07 per ons pada Selasa siang WIB, setelah Senin naik 0,4 persen di pasar global dan emas Berjangka AS naik 0,1% menjadi $1219,4 per ounce, dengan cepat turun dan dibebani oleh dolar AS yang tetap bertahan dan cenderung mengurangi permintaan untuk komoditi yang berdenominasikan dolar AS seperti emas. Penurunan USD karena aksi ambil untung terhenti pada hari Rabu kemarin dan menemukan suatu dukungan menyusul pernyataan dari menteri luarnegeri Cina mengenai sanksi Amerika Serikat atas Iran.
Menteri luarnegeri Cina mengatakan bahwa Cina menentang sanksi unilateral Amerika Serikat atas Iran dan memicu sebagian arus “safe-haven”, yang ditambah dengan sentimen perdagangan yang negatif disekitara pasar saham Eropa nampaknya menjadi satu-satunya faktor yang memperpanjang dukungan dan menolong membatasi kerugian yang lebih dalam atas dolar AS, paling tidak pada saat ini.
Harga emas dan perak mengalami sedikit penurunan pada perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Rabu kemarin. Kondisi diluar pasar emas dan perak berada pada postur harian yang “bearish” dengan harga minyak mentah Nymex turun secara solid dan diperdagangkan disekitar $68.00 per barel.
Emas berjangka bulan Desember diperdagangkan turun $2.60 per ons pada $1215.70. Perak Comex bulan September terakhir diperdagangkan turun $0.058 pada $15.315 per ons.
Ditengah kurangnya berita yang baru dari metal penggerak pasar baru-baru ini, jalan dari harga emas masih tetap “sideways” ke lebih rendah karena postur tehnikal jangka pendek dari emas dan perak tetap sepenuhnya “bearish”.
Para investor sekarang memandang kepada data makro Amerika Serikat yang penting – angka inflasi konsumen pada bulan Juli, yang bisa mempengaruhi ekspektasi akan kenaikan tingkat bunga dan pada akhirnya menyediakan sebagian dorongan arah yang baru.
Setiap pergerakan naik yang berarti, kemungkinan akan berkonfrontasi dengan zona resistant dekat $1220-22, yang apabila tertembus akan mengarah ke halangan mayor dekat $1331. Sebaliknya area $1207-06 kemungkinan berlanjut untuk melindungi terjadinya penurunan tiba-tiba yang apabila tertembus akan berhadapan dengan support dekat level psikologis $1200
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido