Harga Emas Turun Karena ISM Manufaktur Agustus Melompat Tinggi

726

(Vibiznews-Commodity) Harga emas turun sedikit, sementara harga perak turun tajam dan menyentuh kerendahan selama lebih dari 2,5 tahun pada perdagangan awal sesi Amerika Serikat. Kuatnya dolar AS pada pasar forex melindas ketegangan perdagangan dunia yang sedang berjalan dan menggoyahkan pasar matauang sekunder.

Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan turun $6.40 per ons pada $1,200.30. Perak Comex bulan Desember terakhir diperdagangkan turun $0.337 pada $14.225 per ons.

Pasar emas telah turun lebih lanjut dari batasan psikologis yang kritikal pada $1,200 dengan momentum pada sektor manufaktur AS terus menanjak, menurut data dari Institute of Supply Management (ISM).

Pasar emas telah turun lebih lanjut dari batasan psikologis yang kritikal pada $1,200 dengan momentum pada sektor manufaktur AS terus menanjak, menurut data dari Institute of Supply Management (ISM).

Selasa kemarin ISM mengatakan bahwa indeks manufaktur naik ke angka 61.3% pada bulan Agustus, naik dari angka bulan Juli pada 58.1% dan meleset dari perkiraan. Perkiraan konsensus memperhitungkan angka 57.2%.

Angka diatas 50 dianggap sebagai tanda ekonomi bertumbuh, semakin jauh sebuah indikator diatas atau dibawah 50, semakin besar atau semakin kecil tingkat perubahannya.

Avery Shenfeld, senior economist pada CIBC World Markets menggambarkan data manufaktur yang terbaru sebagai “sehat”, yang akan terus mendukung kenaikan dolar AS.

Dia berkata,”Intinya, anda bisa menilai buku dari “cover”nya sebagaimana yang ada di dalamnya, judulnya sama bagusnya”.

Pasar emas telah berada dalam tekanan dikebanyakan sesi dengan dolar AS telah terdorong naik lebih tinggi karena meningkatnya ketegangan pedagangan global. Emas berjangka terakhir diperdagangkan pada $1,196.20 per ons, turun 0.87% pada hari itu. Pasar diperdagangkan dekat kerendahan selama sesi sebagai reaksi awal terhadap data ekonomi terbaru.

Melihat kedalam komponen dari laporan, Indeks Order Baru bertambah 65.1%, naik dari angka bulan Juli di 60.2%; pada saat yang bersamaan Indeks Produksi juga menunjukkan angka pada 63.3%, naik dari angka bulan Juli pada 58.5%

Pasar tenaga kerja manufaktur juga menunjukkan momentum pertumbuhan yang kuat pada bulan Agustus. Indeks “employment” bertambah 58.5%, naik dari angka sebelumnya pada 56.5%.

Sementara pertumbuhan meningkat pada bulan yang lalu, tekanan inflasi kehilangan sebagian momentumnya. Indeks harga jatuh ke angka 72.1%, turun dari angka bulan Juli 73.2%.

Namun, meskipun angka yang lebih kuat daripada yang diperkirakan, laporan tersebut mencatat suatu awan badai yang bertumbuh pada horizon.

Laporan itu mengatakan,”Responden sekali lagi prihatin berkelebihan mengenai aktifitas yang berhubungan dengan aktifitas tarif, termasuk bagaimana resiprokal tarif akan mempengaruhi revenue perusahaan dan lokasi manufaktur yang sekarang. Para panelis sedang aktif mengevaluasi bagaimana merespon perubahan bisnis, diberikan ketidakpastian”.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here