3 Skenario Eskalasi Perang Dagang & Pengaruhnya Terhadap Forex

1358

(Vibiznews-Column) Amerika Serikat mengenakan tarif senilai $50 miliar atas impor barang-barang Cina. Cina telah membalas dengan pajak sebesar skala yang sama. Hanya pembicaraan mengenai pengenaan pajak saja telah menyebabkan suatu penundaan di dalam keputusan investasi global. Ronde pertama dari tarif yang kebanyakan efektif berlaku pada awal Juli telah menghasilkan suatu beban dimuka dari perdagangan ke kuartal kedua.

Tarif tambahan berikutnya yang akan datang atas barang-barang senilai $200 miliar adalah suatu bola pertandingan yang seluruhnya baru.

Kesukaran yang signifikan mengintai

Amerika Serikat, negara dengan ekonomi terbesar di dunia, mengimpor sekitar $500 miliar barang-barang dari Cina setahunnya. Pengenaan tarif sebesar 10% atas perdagangan adalah hal yang sepenuhnya berbeda dari pengenaan sebesar 40%. Cina, negara dengan ekonomi nomor dua terbesar di dunia, mengimpor jauh lebih sedikit barang-barang dari Amerika.

Sementara tidak bisa menandingi level $200 miliar dalam pembalasan pajaknya, Cina telah berjanji untuk mengenakan tarif senilai $60 atas produk-produk Amerika Serikat dan bisa juga menambah rintangan non-tarif dan rintangan lainnya terhadap perusahaan Amerika Serikat untuk beroperasi di “Middle Kingdom”.

Pergerakan dari Amerika Serikat dan respon dari Cina memiliki konsekwensi terhadap perusahaan di negara lain juga, khususnya di Asia. Rantai “supply” didistribusikan mendunia. Suatu lompatan di dalam keramahan perdagangan bisa mengerem pertumbuhan ekonomi global sampai berhenti.

Presiden Donald Trump juga telah mengancam untuk pengenaan tarif sampai $500 miliar penuh, yang berarti setelah pengenaan pajak yang akan datang ini, lebih banyak lagi sedang mengantri untuk dikenakan.

Pemerintahan Amerika Serikat menyimpulkan penemuannya pada tanggal 6 September dan tarif bisa dikenakan kapan saja secepatnya. Trump dan Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross kedua-duanya mengatakan bahwa ini adalah bukan waktunya lagi untuk berbicara dengan Cina.

Pasar yang Sanguine Sejauh Ini

Pasar secara relatif telah percaya diri sejauh ini dengan Amerika Serikat dan ekonomi negara lain terus membukukan tingkat pertumbuhan yang kuat. Hal ini adalah tidak biasa bagi pasar yang biasanya berspekulasi terhadap perkembangan kedepan dibandingkan dengan yang telah lalu.

Suatu alasan yang lebih baik untuk dijadikan alasan optimistik adalah terobosan terbaru di North American Free Trade Agreement (NAFTA). Amerika Serikat dan Mexico sepakat untuk menggantikan NAFTA yang tidak seluruhnya berbeda dari persetujuan sekarang ini yang berarti kembali ke tahun 1990 an. Kanada bersiap untuk bergabung segera. Kesepakatan ini disambut dengan gembira oleh pasar saham dan dolar AS jatuh. Trump telah membuat satu kesepakatan perdagangan dan akan membuat yang lainnya baik dengan Cina maupun dengan  yang lainnya, demikian logikanya.

Alasan yang ketiga adalah soal politik. Amerika akan pergi ke pemungutan suara untuk pemilihan pertengahan pada pertengahan November. Jadi, dorongan melawan Cina kebanyakan adalah langkah politis yang dibuat untuk politik domestik dan tidak ada yang lainnya. Dan setelah pemilihan selesai, Trump akan mengubah taktiknya, apapun hasilnya.

Apalah pasar benar atau salah? Kita akan segera mengetahuinya.

Berikut ini adalah tiga skenario:

1)   Tarif Berlanjut

Semua tanda-tanda menunjukkan bahwa Trump dan koleganya sepakat memukul Cina dengan pajak yang besar senilai $200 miliar atas barang-barang impor Cina. Ini bisa semata-mata untuk alasan politik atau mungkin untuk menekan konsesi dari Cina. Skenario ini memiliki probabilita yang tinggi dan jauh dari diperhitungkan dalam harga. Dalam skenario ini, dolar AS naik karena arus safe-haven. Yen Jepang kemungkinan juga akan menikmati arus serupa, namun kekuatan yen tergantung pada besarnya kejatuhan dalam pasar saham. Semakin dalam saham jatuh, semakin dalam yen Jepang jatuh. Euro dan poundsterling kemungkinan menyerah terhadap tekanan dolar AS. Namun, Swiss Franc kemungkinan menikmati arus safe-haven yang minor dari dirinya sendiri.

Matauang yang berbasiskan komoditi kemungkinan akan terpecah antara Dolar Kanada dan sisanya. Loonie kemungkinan tidak menanggung beban yang penuh dari menguatnya Dolar AS karena kesepakatan NAFTA yang baru. Namun, dolar Australia dan Selandia Baru yang tergantung pada Cina akan terjungkal.

Matauang pasar “emerging” juga akan mengalami penderitaan, khususnya yang paling rentan seperti Lira Turki dan Rouble Rusia. Namun, juga matauang Asia bisa jatuh karena kekuatiran mengenai perlambatan Cina yang meningkat.

2) Gencatan Senjata Sementara

Cina dan Amerika Serikat telah berbicara satu dengan yang lain di dalam bulan-bulan belakangan ini namun tanpa ada satu konklusipun. Negosiasi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat menghasilkan gencatan senjata: tidak ada tarif baru untuk sekarang ini. Kesepakatan ini mungkin adalah resolusi pada menit yang terakhir bagi negara dengan ekonomi yang terbesar di dunia ini. Keputusan untuk menunda pajak baru dan untuk mengadakan pembicaraan mungkin temporer sifatnya, namun hal ini bisa memberikan pengaruh yang signifikan bagi matauang banyak negara.

Skenario ini memiliki probabilita yang medium

Dalam hal gencatan senjata atau penundaan pemberlakukan tariff, pasar akan bersorak sorai, tetapi pergerakannya akan sangat terbatas. Dolar AS kemungkinan akan berada pada posisi dibawah  begitu juga dengan Yen Jepang.

Euro dan Poundsterling kemungkinan akan mengambil keuntungan dari berita ini dengan rally kelegaan yang lebih luas pada dolar Australia dan Selandia Baru. Matauang Asia bisa naik juga.

Namun skenario ini hanya memberikan kelegaan yang sementara. Pergerakannya kemungkinan akan terbatas dan sementara juga.

3) Seni Kesepakatan Yang Luarbiasa

Trump berhasil mencapai kesepakatan dengan Mexico dan menyatakan kemenangannya meskipun tidak ada konsesi yang substansial dari Mexico terhadap Amerika Serikat. Dia bisa melakukan hal ini dengan Cina, sepakat terhadap sebagian perubahan minor dan mengaku menang. Hal itu akan menyenangkan baik para donator Republikan yang menginginkan perdagangan bebas dan juga basis anti-perdagangan bebasnya.

Skenario ini memiliki probabilita yang sangat rendah, karena mengasumsikan negosiasi berlangsung dalam baying-bayang dan bahwa Trump mengubah sikap dasarnya. Namun, ini bukannya tidak mungkin terjadi, karena Presiden AS ini telah mengejutkan pasar pada waktu lalu.

Di dalam skenario ini, pasar disiapkan untuk suatu rally yang luas dan panjang, dolar AS tumbang, dan yen Jepang mengikuti jejaknya.

Euro dan poundsterling mengambil keuntungan dari pergerakan ini , meskipun poundsterling berada dibelakang karena keprihatinan mengenai Brexit.

Dolar Australia dan Selandia Baru dan matauang pasar “emerging” melompat naik, sementara loonie maju tetapi dengan diam-diam.

Kesimpulan

Tarif senilai $200 miliar atas barang-barang Cina adalah suatu pengubah pertandingan yang utama di dalam suatu perdagangan dan bisa menandai suatu titik balik bagi ekonomi global dan bagi matauang. Pajak tarif ini memiliki probabilita terbesar untuk diteruskan dan kemungkinan besar akan menghasilkan kenaikan di dalam nilai dolar AS. Namun, masih ada dua skenario lagi yang lebih baik bagi pasar yang tidak bisa dikesampingkan.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here