(Vibiznews-Commodity) Memperoleh keuntungan 82 poin dalam sehari yang menghasilkan penutupan Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada rekor ketinggian yang baru di 26,743.50. Ini adalah hari kedua berturut-turut DJIA diperdagangkan ke ketinggian sepanjang waktu. Sentimen pasar dengan “risk-on” yang kuat ini ditambah dengan menguatnya dolar AS memberikan tekanan turun yang besar terhadap harga emas pada hari Jumat minggu lalu.
Emas berjangka Comex bulan Desember yang paling aktif ditutup turun $7.90 dan berada pada $1,203.40 per ons. Emas spot juga diperdagangkan dibawah tekanan yang menghasilkan penurunan dan membuat harga sekarang berada dibawah 1,200 lagi. Emas spot sekarang berada pada $1,198.80.
Menurut Kitco Gold Index (KGX) penurunan pada hari Jumat minggu lalu merupakan campuran dari tekanan jual dan menguatnya dolar AS. Menguatnya dolar AS membuat harga emas turun sebanyak $3.75 dengan sisa $4.35 disebabkan oleh tekanan jual.
Dengan kekecualian perak, semua metal berharga diperdagangkan dibawah tekanan jual yang menghasilkan turunnya harga. Sementara perak ditutup naik 1 ½ sen dan berada pada $14.32.
Minggu ini Federal Reserve akan mengadakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan ini dimulai pada hari Selasa dan berakhir pada hari Rabu. Diperkirakan secara umum bahwa Federal Reserve akan mengumumkan dan menginisiasikan kenaikan tingkat bunga pada akhir dari pertemuannya pada minggu ini.
Satu pertanyaan utama pada pemikiran para investor dan trader adalah dalam hal apakah nanti akan ada kenaikan tingkat bunga lagi pada tahun ini, apakah pada bulan November atau Desember.
Menurut alat FedWatch CME, ada kemungkinan 93.8% Fed akan menaikkan tingkat bunga 25 basis poin (1/4%) dan 6.2% kemungkinan Fed akan menaikkan 50 basis poin (1/2%). Alat ini juga memprediksi 91.4% probabilita akan ada kenaikan tingkat bunga lagi pada bulan November sebesar 25 basis poin, dengan 8.5% probabilita kenaikan 50 basis poin.
Saat ini tingkat bunga Fed ada pada 175-200 basis poin. Walaupun kemungkinan terbesar tingkat bunga ini akan naik menjadi 200-225 basis poin, tetap ada kemungkinan tingkat bunga bisa naik setinggi 250 basis poin pada akhir dari tahun ini.
Wall Street dan Main Street kedua-duanya memandang harga emas akan naik pada minggu ini, berdasarkan pada survei emas mingguan dari Kitco News.
Pertemuan FOMC AS diperkirakan secara luas akan menaikkan tingkat bunga sebanyak 25 basis poin lagi pada minggu ini. Namun hal ini tidak menghalangi para analis yang memperkirakan bahwa hal ini sudah diperhitungkan dalam harga.
Dari delapan belas professional pasar yang mengambil bagian dalam survei yang dilakukan oleh Wall Street, tiga belas responden atau 72% memperkirakan harga emas akan naik. Ada dua suara atau 11% melihat harga emas akan turun, sementara tiga responden atau 17% adalah netral atau melihat pasar “sideways”.
Sementara, dari 374 orang yang mengambil bagian dalam survei Main Street, 215 responden atau 57% melihat emas naik. 105 atau 28% memperkirakan emas akan turun. Sisa 54 atau 14% melihat pasar emas akan “sideways”.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido