(Vibiznews-Forex) Sentimen yang negatif yang menguasai sentimen keuangan sejak dimulainya minggu yang baru mulai mereda, membawa sebagian aksi jual dolar AS. GBP/USD mandek menjelang memerintahnya Mahkamah Agung Inggris atas suspense Parlemen oleh Perdana Menteri Johnson.
Pasangan matauang GBP/USD membalikkan penurunan intraday nya ke level 1.2400 dan memperbaharui puncak sesi kembali mendekati 1.2500 pada jam terakhir, meskipun kekurangan kekuatan untuk lanjut.
Awalnya pasangan matauang ini kelihatan memperpanjang penurunannya dari batas psikologis kunci 1.2500 atau puncak beberapa minggu dan tetap berada pada posisi defensif untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa, meskipun terus menunjukkan suatu ketangguhan dibawah angka 1.2400.
Komentar dari Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel sehubungan dengan Brexit yang tidak memberikan semangat pada hari Senin, mengulangi bahwa Uni Eropa tidak akan memperpanjang tenggat waktu Brexit “hanya karena perpanjangan semata-mata”, ternyata menjadi salah satu faktor kunci yang membebani Pounsterling Inggris.
Sementara itu, dolar AS gagal mengkapitalisasi kebangkitan intraday dari sesi sebelumnya dan tetap berada pada posisi defensif ditengah jatuhnya imbal hasil obligasi Treasury AS, yang pada akhirnya ternyata menjadi salah satu faktor kunci yang menolong membatasi penurunan GBP/USD lebih jauh.
Dari data ekonomi, data produksi industri AS muncul jauh lebih baik daripada yang diperkirakan oleh pasar, walaupun gagal membantu kenaikan USD dan berlalu tanpa mendapatkan perhatian dengan fokus kunci tetap berada pada pertemuan kebijakan FOMC yang paling diantisipasikan.
Secara tehnikal, kenaikan lebih lanjut dari pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2516 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2551 dan kemudian 1.2597. Sedangkan apabila berbalik turun akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2471 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2435 dan kemudian 1.2390.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido