(Vibiznews-Forex) GBP/USD jatuh ke sekitar 1.2450 dengan CPI Inggris umum meleset di 1.7% pada bulan Agustus. Negosiasi Brexit menurut kepala negosiasi Uni Eropa Barnier, tetap mandek.
Data Amerika Serikat pada hari Selasa menunjukkan bahwa Produksi manufaktur dan industri bulan Agustus berkembang lebih daripada yang diperkirakan di 0.6% dan 0.5% secara bulanan. Selain itu, Capacity Utilization melompat ke 77.9% selama bulan yang dilaporkan dan kenaikannya mengejutkan pasar namun gagal memberikan kesan untuk mendorong naik USD. Sementar itu, sentimen resiko membaik sedikit selama perdagangan sesi Amerika Serikat setelah menteri energy Arab Saudi mengatakan bahwa kerajaan Saudi telah mengeluarkan “inventory” untuk memulihkan kembali “supply” minyak, yang lebih lanjut menekan dolar AS yang relatif berstatus “safe-haven” dan memberikan dorongan tambahan.
Meskipun terakhir mengalami kenaikan, pasangan matauang ini kelihatannya masih harus berjuang untuk bertahan di batas kunci psikologis 1.2500 dan menurun selama perdagangan sesi Asia hari Rabu kemarin. Para investor menantikan angka inflasi dari konsumen yang terbaru yang muncul di 1.7%, meleset dari yang diperkirakan sebesar 1.8%. Namun fokus kunci tetap berada pada keputusan kebijakan moneter dari FOMC yang dinanti-nantikan dan diperkirakan akan memangkas tingkat suku bunga sebanyak 25 bps. Keputusan ini sebagian besar telah diperhitungkan di dalam harga pasar dan dengan demikian fokus kunci akan beralih kepada pernyataan mengenai proyeksi dari kebijakan moneter yang menyertai dan diikuti oleh konferensi pers. Setiap signal yang “hawkish” akan memicu pergerakan USD yang “bullish” dan memberikan tekanan turun terhadap Poundsterling.
Secara tehnikal, penurunan EUR/USD akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2415 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2380 dan kemudian 1.2300. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2471 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2516 dan kemudian 1.2597.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido