(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan turun ke 1.2326, berusaha mendapatkan pemulihan namun tidak berhasil. Pemandangan parlemen yang marah kemungkinan terus berlanjut dengan Pemimpin Dewan Rees-Moog menjanjikan pengumuman yang menggembirakan. Pembicaraan Brexit berlanjut.
Parlemen telah kembali dengan pembalasan. Serangan dari Perdana Menteri Boris Johnson telah memicu respon kemarahan di Parlemen. Perpecahan menunjukkan bahwa bahkan apabila kesepakatan Brexit dicapai – dimana kemungkinan akan disetujui menurun – GBP/USD tetap turun.
Johnson menolak untuk meminta maaf karena telah menghentikan sementara parlemen – suatu gerakan yang dinilai tidak sesuai dengan undang-undang oleh Mahkamah Agung Inggris. Dia terus mempersalahkan pihak oposisi atas keluarnya Undang-Undang yang bermaksud untuk menghalangi Brexit yang keras – menyebutnya “undang-undang penyerahan” dan “kekalahan”. Ketika anggota parlemen meminta dia untuk menghaluskan kata-katanya, dia menolaknya dan menyebutnya “pembohong”.
Oposisi – yang masih harus berkoalisi dalam mencari seorang calon pengganti Johnson – akan mencoba mengumpulkan lebih banyak suara untuk meminta perpanjangan Brexit jika parlemen gagal merestui persetujuan yang lain. Sementara Perdana Menteri Johnson di dalam interviewnya dengan ITV telah bertekad untuk meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober.
Pembicaraan antara Uni Eropa dan Inggris terus berlangsung di Brussel, namun kemungkinan tidak akan ada terobosan yang terjadi ditengah parlemen yang kacau. Meskipun demikian Sekretaris Brexit Steven Barclay akan menuju Brusel pada hari Jumat untuk bertemu dengan kepala Negosiasi Uni Eropa Michel Barnier.
Ketidakpastian politik juga mendominasi Amerika Serikat. Transkip pembicaraan melalui telepon antara Presiden Donald Trump dengan rekannya dari Ukraina Volodymir Zelensky menunjukkan bahwa Trump berusaha menggali kotoran atas Joe Biden – rival utamanya pada 2020. Rilis transkrip ini membangkitkan kemarahan partai Demokrat yang meminta presiden untuk di-impeached. Sementara kemungkiannya kecil, tetap akan mempengaruhi pasar.
Trump menyatakan optimismenya mengenai pembicaraan perdagangan AS-Cina, namun pasar menunggu kenyataannya. Sangat sedikit kemungkinan terjadi terobosan sebelum selebrasi revolusi komunis.
Dolar AS mengalami kenaikan kemarin namun perkembangan politiklah yang paling menyebabkan turunnya GBP/USD. Parlemenlah yang paling perlu diperhatikan untuk pergerakan selanjutnya.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2300 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2235 dan kemudian 1.2215. Sedangkan apabila berbalik naik, pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2385 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2415 dan kemudian 1.2505.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido