(Vibiznews-Forex) Otoritas Cina dan Hong Kong terus memperingati AS akan pembalasan setelah Presiden AS Trump menandatangani rancangan UU HAM Hong Kong menjadi UU pada hari Thanksgiving. Sentimen terhadap resiko tetap rentan atas ketegangan politik AS-Cina, namun gagal untuk menggoyang pasar, dengan likuiditas yang tipis dan volatilitas yang minimal kemungkinan diperpanjang, dengan pasar AS tutup pada hari Thanksgiving.
Diantara negara G10, Aussie menyentuh kerendahan selama 6 minggu dekat 0.6760 karena berita mengenai Hong Kong Democracy Act dan data Capex Australia kuartal ketiga.
Namun, Kiwi bergembira atas perbaikan di dalam data ANZ Business Confidence swasta dan melompat ke level 0.6435.
Pasangan matauang USD/JPY turun dari ketinggian setengah tahun 109.61 dan menyentuh kerendahan harian di 109.33 sebelum pulih kembali naik ke area dekat 109.50. Pergerakan yang bercampur di saham-saham Asia, dolar AS yang tertekan secara luas dan kerugian di S&P berjangka berkoloborasi untuk memberikan kehati-hatian trading, terlihat di pasangan Yen, membuat AUD/JPY menjadi pasangan matauang yang paling banyak mengalami kerugian di Asia.
Sementara harga emas mendapatkan tanda-tanda kehidupan yang baru ditengah nada resiko yang lebih lemah namun tetap dibawah $1,460.
Kedua matauang Eropa, baik EUR/USD maupun GBP/USD diuntungkan dari kelemahan dolar AS sementara Poundsterling bergembira menyambut hasil polling dari You Gov (MRP) yang menunjukkan Perdana Menteri Inggris Johnson tetap pada jalurnya untuk memenangkan pemilihan pada tanggal 12 Desember dengan mayoritas.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
