(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan diatas 1.29 setelah polling pada akhir minggu lalu menunjukkan mengecilnya kesenjangan diantara partai Konservatif dan Buruh. PMI manufaktur markit final mengalahkan ekspektasi dengan angka 48.9.
Polling dari BMG menunjukkan kesenjangan hanya tinggal 6 poin diantara partai-partai utama Inggris. Pasar lebih memilih kemenangan langsung dari Tory yang akan membawa Perdana Menteri Boris Johnson untuk menerapkan kebijakan yang ramah pasar dan meratifikasi kesepakatan Brexitnya.
Sementara polling dari YouGov MRP menunjukkan partai Konservatif akan menang telak. Namun dengan masih adanya waktu sebanyak 10 hari, segala sesuatu bisa terjadi. Polling yang menunjukkan mengecilnya kesenjangan bisa membawa Poundsterling turun.
Presiden AS Donald Trump direncanakan mengunjungi Inggris dan kemungkinan akan menjadi topik pemberitaan utama.
Keprihatinan mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah membebani ekonomi Inggris dan khususnya sektor manufaktur yang berorientasi ekspor. Purchasing Manager Index Markit yang final untuk sektor manufaktur muncul di 48.9, diatas dari angka awal – namun masih dibawah angka batas 50 yang memisahkan ekspansi dengan kontraksi.
Industri Inggris bergantung diantaranya kepada Cina dan PMI dari Cina muncul memberikan semangat. Baik ukuran independen maupun resmi melampaui yang diperkirakan. Berita ini mendorong pasar naik, meskipun ada kepesimisan mengenai pembicaraan perdagangan AS-Cina
Secara tehnikal, pergerakan naik masih lebih kuat daripada pergerakan turun dengan momentum grafik 4 jam mengarah naik dan GBP/USD diperdagangkan diatas SMA 50, 100 dan 200. “Resistance” terdekat berada pada 1.2950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3013 dan kemudian 1.3045. Sedangkan “support” terdekat menunggu di 1.2880 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2820 dan kemudian 1.2765.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
