(Vibiznews-Forex) EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.11 setelah Factory Orders Jerman meleset dengan kejatuhan 0.4% di bulan Oktober. Pasar berharap AS dan Cina bisa mencapai kesepakatan. Data AS mengecewakan meskipun “greenback” bertahan.
Sentimen pasar membaik secara signifikan ditengah laporan Bloomberg bahwa Washington dan Beijing mendekat kepada kesepakatan meskipun terjadi eskalasi di dalam retorika. Optimisme telah sedikit membebani dolar AS yang “safe-haven”, namun para investor telah mendengar komentar yang serupa sebelumnya dan tetap bersikap hati-hati. Apabila tidak terjadi terobosan, AS siap untuk mengenakan tarif baru terhadap Cina pada tanggal 15 Desember.
EUR/USD mencapai level tertinggi sejak awal November dan menyentuh ketinggian diatas 1.11, namun kenaikan ini cuma berlangsung dengan singkat.
Dolar AS berjuang setelah laporan dari ADP menunjukkan kenaikan yang lemah dengan hanya 67.000 pekerjaan di sektor swasta pada bulan November. Dolar AS juga dihantam oleh kejatuhan yang mengecewakan dari PMI Non-Manufaktur ISM. Setelah PMI Manufaktur ISM yang lemah dan pertumbuhan pekerjaan yang lemah menurut ADP, rintangan menjadi rendah bagi investor untuk melompat kembali untuk membeli dolar AS – dan menjual euro/dolar kembali ke 1.11.
Di benua Eropa, Jerman telah melaporkan kejatuhan sebesar 0.4% di Order Faktori, menambah kehancuran euro. Jerman sebelumnya melaporkan tanda-tanda pemulihan yang memberikan semangat. Namun tembakan hijau ini kemungkinan kekecualian bukan hal yg normal.
Euro/dolar tertahan di garis resistance tren naik, disekitar 1.1120.
Indikator lain bagus. Momentum tetap positip dan RSI jatuh dibawah 70 – keluar dari kondisi overbought
Secara keseluruhan gambarannya adalah kurang “bullish” daripada awal minggu ini.
“Resistance” terdekat menunggu di 1.1120 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1165 dan kemudian 1.1180. Sedangkan “support” terdekat berada di 1.1065 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1030 dan kemudian 1.0980.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido