(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Hari Jumat minggu lalu Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan Cina telah setuju terhadap kesepakatan perdagangan fase pertama.
Pertemuan FOMC Federal Reserve terakhir diadakan minggu lalu Di dalam pernyataan oleh Federal Reserve pada hari Rabu, yang termasuk “dot plot” yang meletakkan perencanaan kebijakan moneter the Fed untuk tahun 2020 -2023, dengan jelas dikatakan bahwa tingkat bunga the Fed tidak akan berubah selama tahun 2020.
Gubernur Powell memberikan sikap yang lebih “dovish” daripada yang diantisipasikan. Meskipun masih optimis mengenai perkembangan ekonomi, Powell menunjukkan bahwa inflasi yang lemah akan berarti tingkat bunga yang rendah yang lebih lama. Dolar AS mengalami tekanan dengan komentar dari Powell ini.
Christine Lagarde yang memulai debutnya sebagai kepala ECB. Sebagaimana yang telah diperkirakan, ECB juga mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah, walaupun dia menyuarakan hal yang lebih optimis daripada pendahulunya, Mario Draghi. Pasar menyambut baik suara dari Christine Lagarde ini.
Di Inggris, partai Konservatif menang mutlak, dengan Perdana Menteri Boris Johnson mengamankan 364 kursi, membuka pintu untuk Brexit diselesaikan pada akhir dari Januari 2020 dan ini mengangkat sentimen pasar lebih jauh.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Saham-saham AS mencapai ketinggian yang baru lagi.
2. Harga impor dan ekspor naik 2.0%, kedua-duanya sesuai dengan rentan g ekspektasi.
3. Home refinance apps naik 9.0% w/o/w, diatas penurunan sebelumnya 16.0%
4. CPI naik 0.3% w/o/w, diatas dari yang diperkirakan kenaikan 0.2%.
5. PPI-FD tetap tidak berubah bulan ke bulan, sesuai dengan yang diperkirakan.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- AS. dan Cina setuju terhadap kesepakatan perdagangan tahap pertama yang sangat sedikit.;
2. Same store sales naik 5.0% w/o/w, turun dari kenaikan sebelumnya 7.9%.
3. Non-farm productivity jatuh 0.2% q/o/q, dibawah dari penurunan yang diperkirakan 0.1%.
4. Retail sales hanya naik 0.2% m/o/m, dibawah daripada yang diperkirakan kenaikan 0.5%.
5. Home mortgage apps jatuh 0.4% w/o/w, dibawah dari kenaikan sebelumnya 1.0%.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido