(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Rally sepanjang pasar keuangan selama liburan Natal membebani dolar AS.
Indeks dolar AS, DXY, yang mengukur “performance” dolar AS terhadap sekeranjang dari enam matauang utama dunia, turun sejak hari Kamis dan jatuh dibawah dari batas 97 pada hari Jumat untuk pertama kalinya setelah lebih dari 10 hari. DXY kehilangan 0.60% membukukan hasil mingguan terburuk sejak pertengahan Oktober. Penurunan “greenback” diperbesar dengan kelesuan selama liburan musim dingin.
Walaupun tidak ada penggerak fundamental dibelakang valuasi dolar AS, sentimen pasar yang bagus kelihatannya membebani dolar AS yang lebih aman.
Bagusnya sentimen pasar adalah akibat dari munculnya berita-berita yang memberikan indikasi bahwa AS dan Cina sedang bekerjasama menyiapkan seremoni penandatanganan yang akan mengikat kesepakatan perdagangan fase pertama. Kosongnya kalender ekonomi mendukung sentimen sehubungan dengan perdagangan.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Pasar selalu “bullish” dengan ketinggian pasar yang baru.
2. Same store sales naik 6.2% w/o/w, diatas kenaikan sebelumnya 4.6%.
3. Jobless claims turun 13.000 w/o/w, dari 235.000 menjadi 222.000.
4. Home refinance apps turun 5.0% w/o/w, lebih kecil dari penurunan sebelumnya 7.0%.
5. Chicago Fed National Activity Index muncul di 0.56 untuk bulan November, lebih kecil dari penurunan sebelumnya -0.76.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Masih tidak ada kesepakatan dengan Cina, yang ada hanyalah janji untuk melakukan kesepakatan fase pertama tahun depan.
2. Lebih banyak gossip masuk ke pasar dengan valuasi menjadi semakin tinggi.
3. Order durable goods jatuh 2.0% m/o/m, dibawah dari kenaikan yang diperkirakan 1.5%.
4. New home sales muncul di 719.000 untuk bulan November, dibawah dari 735.000 yang diperkirakan.
5. Home mortgage apps turun 5.0% w/o/w, dibawah dari penurunan sebelumnya 2.0%.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido