(Vibiznews-Forex) GBP/USD melanjutkan kejatuhannya dibawah 1.31 ditengah arus “safe-haven” ke arah dolar AS setelah meningkatnya ketegangan Timur Tengah. Sementara PMI Konstruksi Inggris meleset dari yang diperkirakan dengan hanya 44.4.
Apa yang naik keatas harus turun kebawah dan kejatuhannya bisa tajam. Inilah penyebab turunya GBP/USD:
- Terbunuhnya Qassem Sulemani
Qassem Suleimani adalah pemimpin pasukan Iran yang berkuasa dan dianggap sebagai orang nomor 2 di rejim Iran. Drone AS menghantam jendral ini di airport Baghdad pada hari Jumat, sebagai puncak dari eskalasi antara AS dengan Iran selama delapan hari lamanya yang berlangsung di Irak. Eskalasi antara AS dengan Iran ini yang akan bisa menjadi perang terang-terangan telah mengirim pasar menyelam. Para investor melarikan diri ke dolar AS “safe-haven” dan mengirim turun GBP/USD.
- Ketakutan akan Brexit yang tanpa kesepakatan.
Setelah Inggris keluar dari Uni Eropa pada akhir bulan ini, Inggris memasuki periode transisi yang akan berakhir pada akhir tahun ini. Tanpa kesepakatan, Inggris akan masuk ke persyaratan World Trade Organizatioan (WTO) yang akan meningkatkan rintangan terhadap perdagangan. Desakan Johnson untuk tidak memperpanjang fase implementasi meningkatkan kemungkinan terjadinya hal ini.
- Data Inggris yang lemah
Indeks Purchasing Manager Konstruksi Markit Inggris jatuh ke 44.4 pada bulan Desember – lebih buruk daripada yang diperkirakan dan jauh dibawah dari batas 50 yang memisahkan ekspansi dengan konstruksi.
Secara keseluruhan GBP/USD punya banyak alasan untuk jatuh dan kemungkinan masih belum akan berakhir.
“Support” terdekat berada pada 1.3047 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2985 dan kemudian ke 1.2950. Sedangkan “resistance” terdekat berada di 1.3150 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3278.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido