(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan mendekati 1.30, terendah selama 2020. Gubernur Bank of England Carney berkata bahwa kelemahan yang ada bisa memicu respon yang cepat dari bank sentral Inggris ini, memberikan petunjuk akan pemangkasan tingkat bunga. Ketidak pastian Brexit juga membebani Poundsterling.
Sementara itu “greenback” berhasil memperoleh sebagian daya tarik dan didukung juga laporan ADP Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa para pemberi kerja sektor swasta menambahkan 202.000 pekerjaan pada bulan Desember bahkan lebih tinggi daripada revisi naik angka bulan lalu ke 124.000. Ditambah lagi dengan berbaliknya sentimen resiko global, karena de-eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dimana Amerika Serikat hanya mengumumkan sanksi ekonomi yang baru terhadap Iran daripada membalas dengan tindakan militer, dimana hal ini menenangkan kerisauan para investor.
Sementara itu Poundsterling Inggris tetap berada dalam posisi defensif ditengah bertumbuhnya keprihatinan pasar bahwa Inggris kemungkinan akan keluar dari Uni Eropa dengan benturan yang keras pada akhir tahun ini. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terus mengulangi bahwa tidak akan ada perpanjangan dari masa transisi setelah Brexit.
Dari segi tehnikal, “support” terdekat menunggu di 1.3026 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3000 dan kemudian 1.2936. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.3160 yang apabila berhasil dilewati, akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3285.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido