(Vibiznews-Forex) Berikut ini apa yang terjadi pada hari ini yang mempengaruhi pergerakan harga:
Keprihatinan terhadap penyebaran virus corona Cina yang cepat terus meningkat, dengan kematian meningkat paling sedikit sudah 80 orang dan 2744 dikonfirmasi telah tertular, sementara penularannya sudah tumpah keluar dari perbatasan negara Cina ke AS, Australia, Thailand, Mongolia, dan Korea Selatan.
Di Asia, keengganan terhadap resiko ada pada level yang penuh, dengan USD/JPY turun ke kerendahan lebih dari 2 minggu di 108.73 sebelum akhirnya naik lagi ke level 109. Emas “safe-haven” yang tradisional lompat dan mencapai $1,589, yang tertinggi sejak 8 Januari.
Pasar tetap kuatir mengenai implikasi ekonomi dari merebaknya virus dari Cina ini dan terjadi aksi jual atas assets yang beresiko secara luas. Saham-saham Asia semua merah, sementara indeks berjangka saham AS jatuh hampir 1%. Benchmark imbal hasil treasury AS 10 tahun terperosok ke kerendahan 15 minggu, turun lebih dari 2%.
Kiwi adalah yang paling menderita kerugian dan menyerah di batas 0.66 sementara Aussie juga mengikuti gerbong Kiwi dan tererosi ke batas 0.6800, menyentuh kerendahan selama 7 minggu. USD/CAD diperdagangkan menguat diatas 1.3150 dengan dolar Kanada terpukul oleh karena jatuhnya harga minyak 2.5%.
Sementara, dolar AS tetap terangkat naik terhadap kompetitor utamanya ditengah keengganan terhadap resiko. EUR/USD memperpanjang fase konsolidasi “bearish” nya di 1.1000 sementara “cable” membukukan sedikit kerugian namun bertahan diatas “support” 1.3050.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
Table Talk: Geopolitic Impact & How to grab profit on Market with Autopilot. Soho Capital Building 19th Floor. Jl. Letjen S Parman, Rabu, 29 Januari 2020 . Pk 16:00-17:00. Daftar: 081213520034 (Nama, email, HP, Company). Gratis: 1 buku Forex online Trading – Tren Investasi Masa Kini (Best Seller)
