(Vibiznews-Forex) EUR/USD diperdagangkan disekitar 1.10, setelah menyentuh titik terendah sejak awal bulan Desember. Ketakutan terhadap virus corona terus membebani pasar menjelang keputusan dari the Fed yang diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya.
Sementara virus corona terus menyebar dan sudah memakan korban 132 meninggal, pasar sempat mengambil nafas dan mengijinkan EUR/USD menemukan pijakannya. Pasangan matauang paling popular di dunia ini, berhasil bertahan di 1.10 setelah jatuh ke bawah level tersebut dan menyentuh titik yang terendah sejak awal bulan Desember.
Meskipun demikian kenaikannya kemungkinan hanya temporer. Angka resmi dari mereka yang tertular oleh penyakit pernafasan ini telah mendekati 6000, melampaui SARS pada tahun 2003. Dampak ekonominya juga semakin meningkat. British Airways telah menghentikan semua penerbangan ke dan dari Cina. Sebagian ahli memperkirakan jumlah yang tertular akan memuncak dalam 10 hari yang akan datang dan secara umum situasi diperkirakan akan memburuk sebelum akhirnya membaik. EUR/USD rentan dengan memburuknya kondisi ini.
Pertemuan minggu ini dari FOMC the Fed yang dimulai pada hari Selasa pagi dan berakhir pada hari Rabu malam dengan sebuah pernyataan diperkirakan tidak mengubah kebijakan moneter AS.
Meskipun ada dukungan terhadap kenaikan euro ditengah kondisi politik Jerman yang relatif tenang karena ketakutan akan pecahnya koalisi besar telah memudar, EUR/USD tetap berada di bawah tekanan. Secara keseluruhan “bearish” masih memegang kontrol dengan “support” terdekat menunggu di 1.0980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0940 dan kemudian 1.0905.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido


