(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan pas diatas 1.30 dengan AS dan Inggris berseberangan atas penggunaan peralatan Huawei. Berita-berita virus corona juga membebani pasangan matauang ini. Keputusan Perdana Menteri Boris Johnson yang mengijinkan penggunaan peralatan yang dibuat oleh Huawei telah menghangatkan hubungan Inggris dengan Beijing namun tidak dengan Washington.
Amerika Serikat, sekutu nomor satu Inggris, kecewa dengan keputusan Johnson dengan ketakutan bahwa peralatan Huawei terbuka dan merupakan kemunduran bagi hubungan perdagangan trans Atlantic.
Ketegangan ini membebani poundsterling, sementara isu yang lain sehubungan dengan Cina mendorong dolar “safe-haven” naik lebih tinggi. Virus corona terus menyebar keseluruh dunia dengan jumlah yang tertular mendekati 6.000 orang. Sejauh ini, selusin kasus yang dicurigai di Inggris terbukti negatif, namun dengan penularan dikonfirmasi telah terjadi di Jerman dan Perancis, kelihatannya Inggris sebentar lagi juga kena.
Sementara pasar telah pulih dari sebagian kerugian mereka, dolar AS yang tetap dibeli, membuat GBP/USD tetap berada dibawah tekanan.
Pasar saat ini sedang memperhatikan keputusan dari pertemuan kebijakan moneter the Fed (FOMC) yang diperkirakan tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah.
Ketegangan juga meningkat menjelang keputusan tingkat suku bunga dari Bank of England pada hari Kamis, apakah akan memangkas tingkat suku bunganya ataukah tetap dipertahankan tidak berubah. Angka-angka ekonomi belakangan ini telah bercampur namun inflasi yang menjadi target dari BOE menyentuh titik terendah sejak 2016 dan para pejabat telah menjadi “dovish”.
Secara keseluruhan tren masih “bearish” dengan “support” terdekat berada pada 1.2975 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2955 dan kemudian 1.2900. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada 1.3040 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3105 dan kemudian 1.3175.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido