Rekomendasi Forex EUR/USD 24-28 Februari 2020: Belum di “Bottom” Tapi Siap Koreksi

900

(Vibiznews-Forex) Minggu lalu merupakan minggu yang sulit bagi matauang bersama Eropa, yang jatuh menghadapi rival Amerikanya ke kerendahan beberapa tahun yang baru di 1.0777, mengisi “opening gap” mingguan dari bulan April 2017, ketika Macron memenangkan pemilihan presiden Perancis. Sentimen “risk-off” memimpin pergerakan EUR/USD pada minggu lalu ditengah dominasi keprihatinan akan efek dari virus corona terhadap ekonomi global.

Minat untuk berspekulatif meninggalkan assets dengan imbal hasil tinggi karena wabah virus corona memakan korban nama-nama besar. Apple adalah perusahaan pertama yang mengeluarkan peringatan, melaporkan bahwa perusahaan ini tidak akan mencapai target penjualannya ditengah disrupsi produksi dan tutupnya took-toko di Cina. Beberapa perusahaan lainnya mengantri gerbong penurunan ini pada hari-hari yang akan datang, sementara penyebaran penyakit mematikan ini terus berlanjut di Asia. Kematian telah dilaporkan terjadi di negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan dan Iran, sementara banyak event-event internasional dibatalkan. Para analis mulai memperkirakan dampak dari virus corona ini atas ekonomi Cina dan ekonomi global, dan dengan cepat menurunkan tingkat pertumbuhan untuk tahun ini.

Sementara, sentimen ekonomi Jerman menurut survey ZEW turun di bulan Februari dengan indeks untuk negara ini berada pada -15.7 dan untuk seluruh Uni Eropa 10.4. Hasil jasa Jerman terkontraksi menjadi 53.3. Inflasi di Uni Eropa dikonfirmasi berada pada 1.4% YoY di bulan Januari. Angka-angka ini merefleksikan kerentanan dari ekonomi Uni Eropa.

Sebaliknya di Amerika Serikat, dolar AS terus mengalami penguatan. Beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan dari “greenback” antara lain adalah daftar yang panjang dari angka makro ekonomi AS yang bagus seperti Building Permits, Housing Starts, Producer Prices, dan Philly Fed Manufacturing Index yang mengesankan. Harga produsen naik lebih daripada yang diperkirakan pada bulan Januari, sementara indeks manufaktur regional membumbung tinggi, semua menguatkan pandangan bahwa ekonomi AS mengatasi yang lainnya.

Namun, munculnya angka Markit PMI pada akhir minggu meruntuhkan pesta dari dolar AS. PMI sektor jasa mengarah ke kontraksi dengan angka 49.4, terendah dalam hampir 7 tahun. Publikasi ini memicu koreksi dan membuat EUR/USD mengalami pemulihan, naik ke 1.0848.

Minggu ini, di Eropa akan keluar angka revisi GDP kuartal ke 4. Pada hari Senin, Jerman akan merilis indeks iklim bisnis IFO untuk bulan Februari, yang diperkirakan naik sedikit menjadi 96 dari sebelumnya 95.9. Keluarnya hasil yang mengecewakan pada esok hari tidak akan mengecewakan sama sekali meskipun yang pasti akan membebani matauang bersama Eropa lebih jauh. Jerman akan mempublikasikan versi terakhir dari inflasinya sementara Uni Eropa akan mengeluarkan Consumer Confidence bulan Februari.

Angka-angka dari kalender ekonomi AS, kemungkinan masih akan bagus. Conference Board’s Consumer Confidence untuk bulan Februari diperkirakan masih akan terus menunjukkan sentimen yang kuat.

Rilis yang paling kritikal adalah angka GDP AS pendahuluan yang diperkirakan mengkonfirmasi tingkat pertumbuhan sebesar 2.1% di kuartal keempat. Dibandingkan dengan ekonomi Jerman yang stagnan di kuartal keempat tahun 2019.

Sementara order “durable goods” diperkirakan akan menurun untuk kedua kalinya berturut-turut.

Angka inflasi yang dipakai sebagai ukuran oleh the Fed, Personal Consumption Expenditure (PCE) inti untuk bulan Januari, diperkirakan naik dari 1.6% setahun di bulan Desember namun tetap dibawah dari 2%.

Secara tehnikal kondisi EUR/USD yang sudah “oversold” secara ekstrim menunjuk kepada peningkatan koreksi “bullish”, meskipun “bottom” interimnya belum terkonfirmasi. “Resistance” awal menunggu di 1.0900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.1032. Sedangkan “support” terdekat menunggu di 1.0770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0700 dan kemudian ke 1.0640.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here