Rekomendasi Forex EUR/USD 09 – 13 Maret: Overbought Ditengah Kenaikan

1514

(Vibiznews-Forex) Deklarasi California mengenai kondisi darurat membayangi penutupan sekolah di Itali. Dan sementara coronavirus meluaskan penyebarannya di Eropa, di Amerika Serikat baru mulai bergerak. Minggu ini dengan terbatasnya respon dari European Central Bank setelah pemangkasan darurat yang dramatis oleh Federal Reserve, kemungkinan kenaikan EUR/USD akan lanjut meskipun ditengah kondisi yang sudah sangat “overbought”.

Setelah seminggu dengan warna merah, pasar keuangan mulai bisa menikmati rally. Sebuah janji untuk mengadakan tindakan terkoordinasi oleh para menteri keuangan dan bank sentral dunia memberikan secercah harapan, membuat terjadinya “short covering”. Namun, untuk treasury AS, permintaan kelihatannya tidak pernah berhenti dan ini mendorong dolar AS turun sejalan dengan penurunan imbal hasil.

Federal Reserve AS kemudian mengejutkan para investor dengan memangkas tingkat suku bunga dengan dosis dua kali lipat sebanyak 50 basis poin – dengan hampir tanpa peringatan awal lebih dahulu – tidak terskedul dan di dalam pertemuan yang tidak diskedulakan juga. Konferensi G7 gagal menghasilkan jaminan untuk tindakan terkoordinasi bersama-sama – namun the Fed segera bertindak sendirian.

Pergerakan ini hanya berhasil menghentikan saham dari kejatuhan untuk sementara. Para investor terus membeli obligasi – dolar AS berada dibawah tekanan turun yang besar,  EUR/USD bergerak naik dan mengarah kepada pemangkasan lebih jauh secepatnya pada tanggal 18 Maret di dalam pertemuan bank sentral AS yang diskedulkan.

Pasar uang memperhitungkan pemangkasan bunga oleh ECB namun terbatas hanya 10 poin, dengan demikian memberikan dampat negatif yang terbatas terhadap euro. Terlebih lagi, ECB hanya memiliki ruang yang terbatas untuk bertindak, dengan tingkat bunga sudah -0.50%, jauh di teritori negatif.

Keuntungan ekonomi AS sebagaimana yang dikonfirmasi dengan PMI bulan Februari menjadi diabaikan.

Berita-berita mengenai coronavirus di Amerika Serikat kelihatannya akan jauh lebih signifikan. Jumlah yang terjangkit diperkirakan akan bertambah dan negara ini akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk menghentikan krisis.

California, yang merupakan rumah dari Silicon Valley dan Hollywood, menyatakan keadaan darurat yang bisa diikuti oleh negara bagian lainnya di Amerika Serikat. Jika event-event dibatalkan, dolar AS kemungkinan bisa jatuh karena ekspektasi akan melemahnya hasil ekonomi dan semakin besarnya kemungkinan dilakukan tambahan pemangkasan tingkat bunga oleh Federal Reserve.

Dolar AS mendapatkan dorongan naik dari menangnya Joe Biden di Super Tuesday dari partai Demokrat. Dolar AS mendapatkan dorongan temporer berikutnya dari laporan Non-Farm Payrolls bulan Februari yang sangat bagus. Non-Farm Payrolls mengatasi yang diperkirakan dengan pertambahan 273.000 pekerjaan. Namun pasar dengan cepat beralih kembali kepada ketakutan akan penyakit.

Bertentangan dengan Amerika Serikat, Eropa masih tidak bersedia untuk mengeluarkan stimulus fiskal. Keengganan Jerman untuk melonggarkan batas dari hutang ditengah krisis kesehatan membebani euro pada minggu terakhir dari bulan Februari dan dilupakan setelahnya. Jikalau menteri keuangan Olaf Scholz bisa meyakinkan Kanselir Angela Merkel untuk membuka tali dompet Berlin, maka matauang bersama Eropa ini memiliki ruang untuk naik.

Presiden ECB Christina Lagarde mengalami dilema. Jika dia melakukan pemangkasan tingkat bunga, kemungkinan juga tidak akan menolong ekonomi zonaeuro dan malah bisa memukul bank-bank. Belum lagi dia akan berhadapan melawan orang-orang “hawkish” di dalam ECB. Jerman dan anggota ECB lainnya menentang pemangkasan tingkat bunga yang terakhir. Lagarde berusaha menenangkan ketegangan dan membawa kubu “doves” dengan “hawks” bertemu bersama dengan mengumumkan review strategis secara komprehensif.  Namun, jika dia gagal bertindak, euro kemungkinan akan naik dan selanjutnya akan memukul ekspor Eropa dan mendorong inflasi turun kebawah.

Angka final GDP untuk kuartal keempat kemungkinan akan mengkonfirmasi lambatnya ekspansi dari negara-negara Uni Eropa ini.

Sementara dari berita-berita mengenai coronavirus di Amerika Serikat kelihatannya akan meningkat. Jumlah yang terjangkit diperkirakan akan bertambah dan negara ini akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk menghentikan krisis.

California, yang merupakan rumah dari Silicon Valley dan Hollywood, menyatakan keadaan darurat yang bisa diikuti oleh negara bagian lainnya di Amerika Serikat. Jika event-event dibatalkan, dolar AS kemungkinan bisa jatuh karena ekspektasi akan melemahnya hasil ekonomi dan semakin besarnya kemungkinan dilakukan tambahan pemangkasan tingkat bunga oleh Federal Reserve.

Dua data ekonomi yang akan keluar dari Amerika Serikat minggu ini adalah angka inflasi AS untuk bulan Januari yang diperkirakan akan stabil dimana Consumer Price Index (CPI) inti 2.3% YoY. Sedangkan yang lebih penting lagi, Consumer Sentiment Index pendahuluan dari University of Michigan diperkirakan akan menunjukkan penurunan yang moderat. Jika para pembelanja takut akan coronavirus, angkanya bisa jatuh dan membebani dolar AS.

Dolar AS kemungkinan masih akan tetap berkorelasi erat dengan imbal hasil obligasi AS dan dengan ekspektasi Federal Reserve akan memangkas tingkat bunga lagi pada minggu yang akan datang.

Secara keseluruhan, akan terjadi koreksi dan kemudian diikuti oleh kenaikan yang baru. “Support” terdekat menunggu di 1.1285 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1240 dan kemudian 1.1170. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.1350 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1405 dan kemudian 1.1450.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here