Forex Hari Ini: Kasus Coronavirus Hampir Mencapai 1 Juta Orang

601

(Vibiznews-Forex) Berikut ini apa yang terjadi pada hari ini yang mempengaruhi pergerakan harga:

Sentimen pasar pada hari Kamis ini optimis tapi tetap berhati-hati setelah sentimen yang “risk-off” pada hari Senin. Saham berjangka naik sedikit sementara dolar AS naik terhadap Yen dan Euro, namun turun terhadap Poundsterling dan matauang berbasiskan komoditi seperti dolar Australia dan Kanada.

Coronavirus telah menular ke lebih dari 930.000 orang dan memakan korban lebih dari 47.000 nyawa sedunia. Kasus di Amerika Serikat telah mencapai 200.000. Florida telah bergabung dalam daftar yang panjang dari negara bagian yang memberlakukan “lockdown”, menambah tekanan terhadap ekonomi AS.

Klaim pengangguran mingguan AS menjadi sorotan pada malam hari ini. Setelah naik menjadi 3.283.000 orang pada minggu lalu, diperkirakan sekarang akan naik menjadi 3,5 juta orang. Bahkan Goldman Sachs memprediksi 5 juta orang ditengah memburuknya krisis.

ADP Non-Farm Payrolls dan ISM Manufacturing Purchasing Managers Index yang dirilis pada hari Rabu kemarin mengatasi dari yang diperkirakan, namun kelihatannya tidak mengikuti perkembangan ekonomi yang terakhir ditengah krisis yang bergerak dengan cepat.

Di zona Euro, angka di Itali telah mendatar, namun angka kematian harian di Spanyol dan Perancis telah mencapai ketinggian yang baru. Itali dan Jerman telah memperpanjang larangan bergerak mereka sampai setelah Paskah, dan negara lainnya kemungkinan akan mengikuti. Negara-negara zona Euro terus bertengkar mengenai bagaimana hutang ditanggung bersama, sementara Komisi Eropa mencoba datang dan muncul dengan alternatif terhadap “obligasi corona”.

Angka coronavirus dari pemerintah Cina semakin diragukan. Bloomberg melaporkan bahwa sumber intel Amerika Serikat mengatakan Cina sedang menyembunyikan angka kematian yang sebenarnya. Sementara saat ini, Beijing telah memerintahkan “lockdown” di daerah kecil di provinsi Henan, untuk mencegah gelombang infeksi yang kedua.

Perdana Menteri Inggris sedang berada dibawah tekanan dengan klaim kesejahteraan naik dan kelangkaan alat test Covid-19, khususnya diantara para pekerja kesehatan. GBP/USD tetap tinggi volatilitasnya dibandingkan dengan rekan-rekan lainnya.

Minyak berusaha pulih kembali meskipun permintaan menurun yang disebabkan karena penyakit coronavirus dan kenaikan persediaan yang substansial. Presiden AS diskedulkan untuk bertemu dengan para pemilik perusahaan minyak malam hari ini. Cina telah mengumumkan akan mulai membeli minyak untuk cadangannya yang merupakan tanda positip lainnya.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here