(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.25. Pemerintah Inggris bersiap memperpanjang “lockdown” dengan kasus coronavirus mendekati mendatar.
Sementara ada tanda-tanda bahwa kasus coronavirus dan kematian karena coronavirus di Inggris sedang menuju puncak atau paling tidak kurva sedang mendatar, negara ini terlambat menutup kegiatan ekonominya dan kemungkinan akan harus menunggu lebih lama sebelum “lockdown” diangkat. Pemerintah kemungkinan akan harus memperpanjang restriksi untuk tiga minggu berikutnya, namun Poundsterling mengalami kenaikan karena para trader dan investor melakukan trading dengan menerapkan prinsip “beli rumor, jual fakta”.
Perdana Menteri Boris Johnson terus mengalami pemulihan dari sakit karena coronavirus yang hampir merenggut nyawanya dan kemungkinan terus mengadakan kontak dengan Dominic Raab yang menggantikan posisinya sementara ini dengan para menteri lainnya.
Covid-19 kemungkinan juga mencapai puncaknya di Amerika Serikat – menurut angka di negara bagian New York dan Presiden Donald Trump kemungkinan akan segera mempublikasikan petunjuk mengenai pembukaan kembali kegiatan ekonomi AS. Meskipun keputusannya tergantung kepada Gubernur negara bagian masing-masing, yang akan harus menyeimbangkan dengan keprihatinan antara kesehatan dengan ekonomi.
Sebelumnya GBP/USD tertekan oleh arus “safe-haven” dolar AS sebagai respon terhadap kerusakan ekonomi sebagai akibat dari order “stay at home”. Penjualan Ritel AS bulan Maret turun sebesar 8.7%, lebih buruk daripada yang diperkirakan sebesar -8%. Sementara Indeks manufaktur Fed New York tumbang ke – 78.2, lebih buruk daripada yang diperkirakan penurunan sebesar – 3.8.
Secara tehnikal pasangan matauang ini kehilangan dukungan uptrend meskipun tidak jatuh terlalu jauh dan bahkan mengarah naik kembali dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.2575 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2645 dan kemudian 1.2697. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” di 1.2445 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2380 dan kemudian 1.2280.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
