(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan dibawah 1.2450, turun karena kritikan mengenai kesalahan penanganan coronavirus di Inggris pada waktu awalnya, berhati-hatinya Perdana Menteri Johnson dalam pendekatan untuk mengangkat “lockdown” dan pembicaraan mengenai Brexit.
Pemerintah Inggris sedang berada dibawah tekanan karena dipersalahkan dalam menangani krisis coronavirus. Berita ini membebani Poundsterling sebaliknya dolar AS naik bersamaan dengan kenaikan saham berjangka.
Sunday Times melaporkan bahwa PM Boris Johnson melewatkan lima pertemuan coronavirus pada tahap awal dari merebaknya coronavirus, selain itu ada juga tuduhan mismanagement mengenai ventilator dan kurangnya Personal Protective Equipment.
Penyakit coronavirus telah memakan korban jiwa lebih dari 16.000 orang di Inggris, namun hari-hari belakangan ini sudah terlihat penurunan di dalam kasus baru dan angka kematian. Pemerintah Inggris telah mengumumkan perpanjangan “lockdowan” sampai awal bulan Mei dan juga harus mempublikasikan strategi exitnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang baru saja pulih keluar dari tempat peristirahatannya telah mulai mengadakan pertemuan untuk fase berikutnya. Johnson dilaporkan sekarang sangat berhati-hati, takut akan datangnya serangan kedua. Pemerintah menjadi serba salah. Kecepatan membuka kembali kegiatan ekonomi akan membuat datangnya gelombang coronavirus yang kedua, kelambatan membuka akan menyebabkan perekonomian semakin dalam terpukul.
Selanjutnya, pembicaraan mengenai Brexit tetap diliputi oleh ketidakpastian. Inggris telah meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 31 Januari dan sekarang sedang dalam periode transisi sampai akhir tahun. Kedua belah pihak hanya memiliki waktu sampai akhir bulan Juni untuk memperpanjang periode implementasi ini, namun Inggris terus mengulangi penolakannya. Tanpa kesepakatan, Inggris akan harus kembali ke peraturan WTO di tahun 2021 yang ditakutkan oleh pasar.
Pertengkaran internal dan ketidakpastian mengenai strategi exit dari restriksi juga terjadi di Amerika Serikat. Sementara kasus baru dan kematian menurun, terutama di tempat yang paling keras terpukul di New York, para Gubernur negara bagian dan pemerintah pusat berselisih sehingga menimbulkan ketidakpastian yang bisa mendukung dolar AS yang “safe-haven”.
Support yang kritikal berada pada 1.2400 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2280 dan kemudian 1.2164. Sedangkan “resistance” yang terdekat berada pada 1.2525 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2570 dan kemudian 1.2645.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido